Ditengah pandemi corona, Berlin dengan cepat mengubah jalan-jalannya dengan menciptakan lebih banyak ruang bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki. Kotadi Eropa jalan kaki yang terakhir adalah Brugge yang berada di Belgia. Keindahan Brugge memang tak perlu diragukan lagi dan kota ini disebut sebagai salah satu kota paling sempurna untuk dijelajahi dengan jalan kaki. Sepanjang jalan kamu akan disuguhi dengan toko-toko cokelat yang lezat dan toko wafel yang membuatmu ingin langsung mencobanya. DataSatuan Lalu Lintas Polres Mamuju Tengah, sepanjang Januari-Februari 2022 ada tujuah kejadian kecelakaan di jalan raya Kabupaten Mamuju Tengah. Piala Dunia 2022: Profil Timnas Belgia, Mimpi Generasi Emas De Rode Duivels Jadi Kampiun 11 jam lalu . Mulai 29 Juli, Peluncuran Kampanye Gernas BBI Dilaksanakan Usai Salat Jumat 10 jam lalu DAFTARALAMAT KEDUTAAN BESAR di JAKARTA 1. Afghanistan Jl. Dr. Kusumaatmaja S.H. 15, Jakarta 10310 Telp : (+62-21) 314 3169 Jl. M.H. Thamrin Kav. 3 Jakarta 10250 - Indonesia Telp : (62-21) 230-3061, 230-3761 Belgia/ Belgium Deutsche Bank Building, 16th Floor Jl. Imam Bonjol No. 80, Menteng, Jakarta 10310, Indonesia Brussels Puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan di Brussels, Belgia untuk memprotes tindakan pembatasan yang kembali diterapkan untuk mengendalikan lonjakan kasus infeksi Covid-19.Aksi tersebut diwarnai bentrok antar pengunjuk rasa dan polisi. Bentrokan dengan polisi anti huru hara terjadi di seluruh distrik pemerintah dan Uni Eropa di ibu kota Belgia, hanya beberapa meter dari kedutaan bukti sikap nasionalisme warga negara terhadap negara dapat dilihat dalam. Sebelum ke Belgia Mufakat nekat mencapai kata sepakat. Kami pun jalan-jalan di Brussel-Belgia pada hari kerja. Bukan sabtu atau minggu, melainkan hari rabu Dua hari sebelum berangkat, Kami Kiki dan penulis rasan-rasan, kemana kami akan merasakan asyiknya belajar hal baru dan nggembel. Kami ini masih ambil cuti. Camera Kiki, diambil oleh Kami. Semenjak Euro trip kami yang keliling Perancis, Swis, Itali, Austria itu kami makin ketagihan menjelajah dunia. Menjejak di Tempat yang baru dan pulang membawa sesuatu baru, entah itu magnet kulkas atau ide-ide segar. Malam hari Kiki yang kerja di Waldorfschule itu mencetuskan ibukota Belgia sebagai alternatif. Sempat kepikiran, mau ke Denmark, Swis atau Bayern, tapi kami males setelah ngelihat harganya. Mungkin, memang Brussel adalah jodoh kami saat itu. Betapa terhenyaknya kami mendapati tiket pulang pergi dari Frankfurt-Brussel begitu fantastis. 14 Euro dan 19 dengan mengendarai Megabus. Review Singkat Megabus Megabus ini emang mega tidak biasa, mulai 1 Euro bisa keliling Eropa. Berapapun penumpangnya tetep diangkut. Di Dalam bus tidak begitu penuh dan kami bisa selonjoran. Pengalaman kami naik Megabus bisa dibilang asik. Gak telat dan selamat sampai tujuan. Teman penulis pernah cerita, dia pernah suruh nunggu bus yang datang telat 1 jam-an gitu. untungnya, Kiki dan penulis gak mengalami hal semacam itu. Dulu awalnya mau pake Megabus tu terkendala ga punya kartu kredit, alhamdulillah semalem sebelum berangkat ke Belgia, kami baca lagi dan ternyata bisa kok pake Giropay ato Paypal. Cusss! Oya, sebagai penumpang, kita gak dapat tiket tapi dapat nomor reservasi doank. Nomor itu ntar yang ditunjukin ke Sopir. Jalan-Jalan Di Brussel Saran Unduh peta perjalanannya. Ini contoh yang kami pakai Credit to www planetware com Tujuan kami sehari itu adalah mengujungi 4 hal yang Brussel sekali. Dari beberapa sumber, kami pun dengan sadar dan sukarela menuju Cathedrale Des Saints Michel Et Gudule, Grand Place, menengok Manekin Piss, mencicipi cokelat Belgia, dan menyaksikan gagahnya Atomiom. Kami membeli tiket oneway sebanyak 4 buah. Satu tiket bisa digunakan dalam durasi 1 jam, bebas kemanapun, asal tidak buat jalan balik. Pastikan tiket divalidasi dulu di mesin. Penulis nggumun ngeliat mesin validasinya otomatis gitu, tinggal masukin dan keluar sendiri. Beda ama di Jerman hehe. Lalu? Menurut Kiki yang pandai membaca peta, peta Brussel mudah sekali dipahami. Sebelum menjejak tujuan pertama, kami terhenti dulu di Monumen ini. Dari kejauhan kami sudah melihat Kathredal Michelle. Bdw ini hampir mirip kayak Notre Dame-nya Paris. Suasananya lengang dan tenang. Kami menyebrang ke arah Grand Place atau Groo Markt. Grand Place yang punya monumen-monumen penting, ada balai kota dan beberapa museum. Apa menariknya? Grand Place termasuk alun-alun yang paling indah di Eropa. Gaya bangunan terdiri dari 3 Era, Barok, Gothic dan Louis Xiv Pada 1998 masuk daftar warisan Dunia UNESCO. Tidak jauh dari situ, kami pengen membuktikan kerennya Manekin Piss. Patung mungil yang banyak dikunjungi dan diabadikan. Patung anak lelaki pipis yang telanjang. Di tanggal-tanggal tertentu si Patung akan diberi pakaian. Oh ini ya? Patung kayak gini aja bisa bikin orang rela ngantri buat foto. Diceritakan bahwa suatu hari ada seorang anak lelaki yang mengencingi bom. Bom itu pun tidak berfungsi dengan baik. Anak kecil tadi dianggap pahlawan karena telah menyelamatkan penduduk sekitar. Jadilah, sosoknya direpresentasikan lewat ini. Di Sekitar situ banyak sekali yang jualan makanan khas Belgia, yaitu Cokelat. Ibaratnya ini kayak toko-toko bakpia di Yogyakarta. Isinya orang jualan souvenir, bir, cokelat, dll. Dikira Maling Asem kecut gula legi, pancen sakit disuudzoni. Kami berdua masuk ke Sebuah toko cokelat yang sedang ramai. Isinya orang Cina semua, yang jual dan yang beli. Ada salah satu kasirnya yang Eropa dan ganteng. Hihihi. Penulis bawa ransel gendut dan Kiki milih-milih. Kami sepakat urunan duit. Ndilalah, uang penulis ada di dalam ransel gembrot itu. Satu-satunya jalan membayar cokelat itu adalah dengan membuka ransel. Kan ranselnya gedhe, jadi penulis taruh di atas lantai dan membukanya. Ehhhh, baru mau ngambil dompet, ada pelayannya yang ndeketin dan ngeliatin. Intinya dia nanya, eh lu ngapain. “Ngambil duit”, habis dia denger kami mau ambil duit, tu mbak ngeliatin dengan tatapan menyelidik. Dia was-was, ada barang yang udah penulis masukin ke ransel. Mana agak dibentak pula. Waktu si Kiki mbayar, katanya si Pelayan itu jadi ramah gitu deh. Kami pun kemudian meninggalkan toko itu dengan cepat. Penulis keluar seraya mengumpat! Kemana Lagi dari Grand Place Kami mau ngeliat eifelnya Belgia, namanya Atomium. Agak jauh nih, jadilah kami naik metro yang ada di Stasiun De Brouckėre. Gimana menuju Atomium? Ambil metro nomor 1 dengan jurusan Gare de l’Ouest/Weststation. Turun di Stasiun Bekkant , di Situ ambil metro nomor 6 yang ke Jurusan Roi Baudouin/Konig di Stasiun Heysel/Heizen. Jalan kaki deh ke Atomium. Inilah dia Atomium kebanggan Belgia nampak dari Luar. Dibangun 1958 untuk acara ekspo. Tingginya 102 meter, punya bola berjumlah 9, kalo malam bersinar terang. Untuk masuk ke dalamnya, memabayar beberapa euro. to view more information about this. Lelah naik bis terbayar lunas dengan cerahnya Brussel siang itu. Sampai Jumpa Lagi Belgia ^____^ Dokumentasi Kiki dan Penulis Liburan natal lalu gue sempet menjelajah Belgia dan sedikit Prancis Utara di perbatasan Belgia selama 5 hari 4 Malam. Waktu itu karena gue kerja pas weekend jadi gue cuma bisa pergi dari Senin sampai Jumat! Ini dia itinerarynya Hari ke-1 Sampai di Brussels Gue naik bus Eurolines, 18 Euro dari Paris sampai Brussels-nya udah malam, jadi gue langsung ke rumah host gue. Di Brussels ini gue pake Couchsurfing, jadi urusan menginap, gratis. Host gue ini orang Korea yang agak aneh, tapi ga membahayakan, dia agak geek gitu dan ngomongnya cepet banget. Yang uniknya adalah dia terbiasa ngehost beberapa orang dalam waktu semalam. Pas gue ke sana, gue ber-5 gitu sama tamu-tamunya yang lain. Hari ke-2 Brussels Hari ini dihabiskan dengan eksplor Brussels. Pertama gue jalan ke Grand Place, main square-nya Brussels. Lalu muter-muter di pusat kota Brussels. Habis itu ngeliat Manneken Pis yang ternyata kecilllll banget! Hahaha. Zonk dah pas ke sana, bener kata tour guide gue pas di Praha, Mannekin Pis adalah the most overrated attraction in Europe. Haha! Habis itu gue naik metro ke Atomium, gue cuma liat Atomium dari luar aja, karena kalo masuk harus bayar. Jadi katanya di tiap buletan-buletannya itu ada hall tempat pameran dan juga di puncaknya ada restoran. Malam tiba, gue pun mencoba waffle cokelat khas Brussels dengan cokelat hangat di Mokafe, salah satu cafe kece yang termasuk legendaris dan tua di Brussels. Interiornya kaya berasa di kerajaan, antik deh! Cafe ini terletak di Galeries Royales Saint-Hubert, sebuah shopping centre yang arsitekturnya juga kece berat! Galeries ini letaknya deket sama Grand Place dan mudah ditemuin. Sepulangnya, gue menghabiskan waktu di christmas market, karena waktu itu udah musim natal jadi Christmas Market jangan sampai terlewatkan! Grand Place and its Christmas tree Sisi lain Grand Place Manneken Piss, the most overrated attraction in Europe Atomium waffle cokelat di Mokafe Ada cerita absurd di malam kedua gue di rumah host gue. Ceritanya tengah malam ada bapak2 ngetokin semua kamar di rumah itu dan mencari-cari si host gue. Diapun kaget melihat banyak tamu di rumahnya. Dia pun kesel dan bilang ke kita semua “Harusnya ini anak udah ga boleh nge-host lagi. Masih aja terima tamu. Kalian semua besok pagi2 jam 8 udah harus meninggalkan rumah ini ya!” Doenggggg! Untung aja itu malam terakhir kita di situ, kalo besokannya kita masih di Brussels bisa kalang kabut nyari penginapan huff. Hari ke-3 Brussels-Bruges-Ghent Hari ini gue pengen liat kota yang namanya Bruges, yang kata orang-orang cantik banget! Buat ke Brugges kita musti naik kereta dari Brussels seharga Euro. Sebenernya untuk pilihan yang lebih murah ada juga option lain yaitu Blablacar, kalo bis tidak ada yang rute ini. Perjalanan ke Bruges memakan waktu sekitar 1 jam. Bruges ini kotanya cukup kecil dan cukup untuk dibuat jalan-jalan seharian. Highlight dari Bruges adalah Main Square-nya yang bernama Markt, di sinilah terdapat bangunan warna-warni yang kaya di instagram hihi. Di sini juga ada Christmas Market, jadi ga bisa terlalu banyak foto bangunan lucu karen kehalang sama stand-stand Christmas Market. Main Square-nya Bruges yang warna-warni Lucu ya kotanya, banyak kanal-kanal gitu. Kalo udah mampir Belgia, jangan lupa juga makan Belgian French Fries dengan mayonaise-nya yang banyak. Gue cukup dengan makan siang itu, lalu duduk di resto kecil di sana sambil liat orang lalu lalang. Malamnya, gue naik kereta ke Ghent, tempat host couchsurfing gue selanjutnya tinggal. Kereta dari Bruges ke Ghent lebih murah, karena jaraknya lebih dekat sekitar 30 menit. Harganya 7 Euro. Gue pun turun di stasiun Gent St Pieter untuk menunggu temen gue si Agnes, temen UI yang tinggal di kota kecil deket Ghent. Kita bakal dinner bareng di restoran Indonesia yang ada di Ghent. Namanya adalah Gado Gado. Tempatnya bagus dan harganya cukup mahal menurut gue. Tapi malem itu si Agnes berbaik hati nraktir gue, mayanlah rejeki anak kos. Makasih Nes! Malam itu gue memesan nasi rendang yang rasanya enak banget! Hihi. Cuni, Agnes dan makanan Indonesia ❤ Habis makan malam sama Agnes gue pulang ke rumah host couchsurfing gue, cowok Belgia. Rumahnya cukup gede dan orangnya baik banget! Hari ke-4 Ghent Hari ini dihabiskan dengan eksplor Ghent. Jujur, sebelumnya gue ga tau keberadaan kota ini. Tapi karena temen gue yang rekomendasiin gue ke host couchsurfing ini bilang kalo dia ada temen di Ghent, gue baru kepikiran mau ke sini. Gue liat gambarnya di google ternyata lucu juga dan jaraknya dekat dengan Bruges, jadilah gue ke sini. Ternyata, kota Ghent ini bagus! Ukurannya lebih besar dari Bruges tapi lebih kecil dari Brussels, sedang lah. Di sini gue jalan-jalan ke pusat kotanya di daerah Torens dimana berjejer gereja dari St Niklaaskerk sampai St Baafskathedraal. Lalu gue juga ke Vrijdaag Market, untuk makan french fries lagi!, serta menelusuri daerah Graslei dan Gravensteen. Gue waktu itu berjalan mengikuti peta ini, jadi semua tempat bisa dijelajahi! Bangunan model begini dan kanal lagi ❤ Pusat kota dan Christmas Market Ghent Di malam harinya, gue berjalan-jalan sama host gue ngeliatin Christmas market dan melihat pemandangan malam kota Ghent. Host gue baik bener karena dia nemenin gue jalan kaki sambil nenteng sepedanya haha. Malam itu diakhiri dengan main board games di rumahnya yang bernama Carcassone. Seru juga ternyata main board games haha! Hari ke-5 Ghent-Lille-Paris Hari ini gue meninggalkan Belgia untuk kembali ke Prancis, sebelum pulang gue mampir dulu ke Lille, kota besar yang terletak di perbatasan Belgia dan Prancis. Di sana gue ada temen UI yang namanya Cinta. Gue naik blablacar dari Gent ke Lille seharga 7 Euro. Perjalanan memakan waktu sejam. Di Lille gue makan siang opor ayam buatannya Cinta hihi, habis itu kita jalan-jalan di pusat kota Lille menelusuri Grand Place dan Christmas Market-nya serta muter-muter di daerah situ selama 2 jam. Sore-nya gue pun pulang ke Paris naik bis Flixbus, 15 Euro! Bangunannya mirip-mirip di Belgia ya. Sama Cinta nama sebenarnya di depan Pohon Natal Grand Place-nya Lille Overall, perjalanan ke Belgia ini cukup menyenangkan. Kalo kalian cuma pengen jalan ke satu kota aja di Belgia, saran gue, jalanlah ke Bruges, jangan ke Brussels. Ga ada apa-apa di Brussels. Hehe. Enaknya kalau lagi di Eropa kali ini pas di Amsterdam, kalau mau jalan-jalan ke Negara tetangga itu gak terlalu jauh, minimal buat kita orang Indonesia, yang negara kita super luas, yang kedua, sebagian besar cukup menggunakan Visa Schengen, jadi bisa ke sana kemari dengan satu Visa, tinggal lihat kekuatan fisik sama kekuatan duit buat bayar jalan-jalannya, hehehehe. Saya sendiri waktu itu posisi di Belanda, jadi negara terdekat yang bisa dikunjungi antara lain Belgia, Jerman dan Perancis. Sejak sebelum berangkat ke Belanda sebenernya sudah merencanakan pengennya pas weekend mau ke Perancis, eh… apa mau dikata pas hari Jumat saya kena flu berat, jadi gak berani perjalanan jauh ke Perancis, takut flunya gak sembuh-sembuh dan takut malah gak menikmati perjalanan, soalnya dari Amsterdam ke perancis pakai Bus perlu sekitar 8 jam, akhirnya saya urungkan niat ke Perancis, namun salah satu teman saya sesama penerima beasiswa short course NFP nekat ke Perancis sendirian. Saya putuskan, malam sabtu buat istirahat, biar cepet sembuh dari flu yang menyiksa. Keesokan harinya, setelah istirahat semalaman, keadaan tubuh sudah membaik, akhirnya kepikiran ngikut ajakan teman yang dari India untuk ikut jalan-jalan ke Belgia, paling gak lebih deket dibanding ke Perancis. Dan cara termudah untuk ke Belgia adalah menggunakan paket travel, kalau gak salah inget bayar travelnya sekitar 70 Euro. Itu dengan perjalanan menggunakan Bus, dengan tujuan Antwerp, Brussels Atomium dan Brussels. Kalau di Amsterdam, salah satu travel yang mengadakan perjalanan ke Belgia ini nih, di Damraak No. 26, depan Amsterdam Centraal, Saya Beli Mendadak sebelum berangkat dan kebetulan masih ada tepat duduk Sambil Nunggu Bus Berangkat, foto dulu sama temen dari India, Mr Thakur Dari India juga, Mr Vishal Yah.. pokoknya jalan-jalannya gampang deh, tinggal beli tiket, naik bis, berangkat deh….. Belgia deket banget dari Amsterdam, kalau gak salah hitung, dari Amsterdam cuma sekitar 2 jam. Itu aja dengan kecepatan bus maksimal 80 km/jam ketika melaju di jalan tol. Ketika di jalan tol, pemandangan yang beda dengan di Indonesia adalah sepertinya semu pengendara menahan diri supaya kendaraannya tidak lebih dari 80 km/jam, jadi di jalan tol gak ada yang salip kanan-kiri kayak di sini. Ketika sampai Belgia, kota yang pertama kali kita kunjungi adalah Antwerp, kota kecil yang merupakan kota penggosok berlian terbaik di dunia, katanya. Oleh guide-nya kita diajak masuk salah satu pabrik berlian, ya…. lumayan sih… tahu dikit-dikit, tapi gak beli juga sih, mahal soalnya Salah satu pegawai pabrik menunjukkan replika berlian, yang mebiaskan berbagai warna ketika terkena cahaya Ini koleksi benerannya, dari yang murah sampai yang mahal Ini Pak Tukang dengan alat-alatnya Ini saya nampang di depan patung apa gitu, saya juga gak tahu Antwerp suasananya kurang lebih sama dengan Amsterdam, cuma bedanya di sini menurut saya kendaraan bermotor lebih banyak dibanding di Amsterdam. Di antwerp ini kayaknya kita jalan-jalan sekitar 1 jam, untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Brussels atomium, keberangkatan kita tertunda sekitar 5 menit karena ada salah satu penumpang dari US yang nyasar dan gak balik-balik, untung belum ditinggal, hehehehe Di Brussels Atomium, masih dengan Mr Vishal Di sini banyak burung gagaknya, kayak di film Harry Potter Jalan-jalan di Brussels Atomium selesai, berikutnya kita muter-muter di kota Brussels Numpang lewat di depan Istana Cerita belum selesai, bersambung ya…. kapan-kapan dilanjutin, saya ngantuk Post navigation Wisata Brussels Dalam Satu Hari Wisata Brussels dalam satu hari memang tak cukup. Umpama makan, baru satu sendok tapi piringnya sudah di renggut pelayan resto. Tapi untuk mengenal kota tuanya, satu hari sudah lumayan. Dapat lah beberapa tempat seperti persinggahan saya satu hari penuh di Brussels dalam perjalanan dari Paris ke Volendam – Belanda. Kami akan makan siang di sini. Baca Ke Mana Aja di Paris di sini Musim Semi Waktu Terbaik Untuk Wisata Brussels Musim Semi Waktu Tebaik Mengunjungi Brussels Waktu terbaik mengunjungi Brussels adalah musim semi, April-Juni. Suhu hangat tapi tidak tidak terlalu panas. Sesuai banget lah bagi penduduk negeri tropis. Saya tiba bulan Juni, ketika ibukota Belgia sedang menikmati limpahan sinar matahari penuh. Sementara kota, taman, jendela toko dan rumah penduduk berhias kelopak bunga warna-warni. Daun maple masih hijau, cafe tepi jalan menghamburkan aura akrab ketika para pengunjungnya asik menikmati bir sambil mengobrol dengan teman-teman mereka. Sebelum berangkat saya mencari tahu tempat-tempat asik untuk melihat bunga-bunga musim semi. Salah satu blog dari warga lokal membahas tentang Hallerbos. Itu adalah bahasa Belanda untuk menamai sebuah taman atau Bois de Halle dalam bahasa Perancis. Berjarak sekitar 20 km dari pusat Kota. Ia memperlihatkan hutan hijau yang lantainya penuh bunga Blue Bells yang sedang mekar. Tapi pesona wisata Brussels Dalam Satu Hari tidak memungkinkan lah. Kami hanya ke Kota Tua untuk melihat Komplek Grand Palace dan bangunan Balai kotanya yang terkenal itu. Mampir Manneken Pis, mencoba wafel Belgia Belgaufra dan Coklat Belgia yang mendunia. Untuk menikmati musim semi Brussels merasa puas hanya dengan mawar dan Lander dari pot atau di tanam warga kota di tepi jalan. Brussels Dalam Satu Hari Cobblestones yang Romantis Brussels Dalam Satu Hari Cobblestones yang Romantis Novel-novel karya penulis Eropa seperti Hemingway sering bercerita tentang Cobblestone. Jalanan yang terbuat dari batu-batu bulatkecil makadam, bersusun dan membentuk pola. Hemingway menggambarkan dengan begitu romantis, hingga mampu menempel dalam kenangan saya hingga hari ini. Memasuki jantung Brussels dengan jalan kaki, melintas di atas cobblestones, saya seperti menemukan diri yang lain. Iya jalan kaki adalah cara terbaik untuk menemukan sebuah kota selain menemukan diri sendiri. Jalan-jalan kuno itu membuat saya terpesona, melupakan kenyataan bahwa saya paling benci jalan kaki dalam waktu lama. Tapi ini bukan trekking. Saya sedang memasuki labirin usang yang berliku. Atau mungkin juga sedang memasuki kota abad pertengahan. Jalan berbatu yang dipagari bangunan serasi di kiri-kanan, menenggalamkan saya ke masa lalu yang asing. Aroma roti hangat yang baru keluar dari oven dan kopi yang baru diseduh melambungkan angan. Apa lah artinya jalan kaki satu sampai dua kilo, ya kan? Yang membuat saya sadar bahwa ini bukan kota kuno namun kota Eropa yang modern adalah ketika sebuah taksi Mercedes warna hitam melintas dengan sopan. Brussels City Cafe cafe tepi jalan penuh dengan pengunjung yang sedang duduk menikmati bir atau kopi dalam kehangatan udara musim semi juga hiburan tersendiri. Destinasi Wisata Brussels yang Keren – La Bourse de Bruxelles La Bourse de Bruxelles Rasanya tidak sabar menunggu acara makan siang usai. Sapaan dan obrolan teman-teman saya sahuti sambil membayangkan gang-gang cobblestone, diapit oleh gedung-gedung tua yang penuh ukiran pada eksteriornya. Usai makan tiba saatnya acara bebas. Saya mencolek suami agar segara menuju sasaran pertama La Bourse de Bruxelles atau sering disebut Bourse saja. Gedung ini dibangun pada 1873, di bekas situs biara Recollets. Dirancang arsitek Leon Suys, mendapat sentuhan juga dari Rodin, pematung terkenal pada dekorasi eksterior nya. Digunakan sebagai tempat Bursa Efek Bruxelles selama 200 tahun sampai 1996. Rencana awal rencana pembangunan gedung ini untuk alasan kesehatan dan estetika Menutupi pemandangan ke arah Sungai Seine. Mestinya waktu itu Seine tidak sebersih dan seindah sekarang ya. Dan orang Eropa memang bekerja tidak setengah-setengah. Dari luarnya saja sudah terlihat banyak ornamen cantik. Di sana sini ditempeli patung karya Rodin. Apa lagi kalau masuk ke dalam. Sayang karena keterbatasan waktu tak sempat menyilau isinya. Grand Palace Brussels Gedung balai kota Brussels Orang belum berkunjung ke ibukota Belgia bila belum mendatangi Grand Palace Brussels. Begitu katanya. Dari Bourse cukup berjalan untuk sampai alun-alun persegi empat, yang disebut juga La Grand-Palace. Lokasi ini sudah muncul dalam sejarah sejak abad ke-12, terkenal dengan bangunan yang melambangkan kekuatan kota, dan rumah-rumah tua para pengusaha di abad itu. Bangunan yang terdapat dalam kompleks ini sering dijuluki permata arsitektur. Menggabungkan gaya arsitektur dan seni budaya barat yang eklektik. Di sana terdapat ruang untuk pasar, rumah pedagangan Serikat, dan balai kota. Pada puncak kemakmurannya, Grand Palace dianggap sebagai saksi khusus atas keberhasilan Brussels sebagai kota dagang di Eropa. Tempat ini pernah diluluh lantakan hanya dalam 3 hari oleh pasukan Louis ke 14 pada tahun 1695. Tapi orang Belgia percaya bahwa kompleks anggun ini seperti burung phoenix, bagaimana pun hancurnya akan terus bangkit dari abu. Nyatanya benar. Hanya Dalam waktu 5 tahun Grand Palace dibangun kembali. Kali ini lebih spektakuler seperti yang kita saksikan sekarang. The King’s House Brussels Arsitekturnya memberikan ilustrasi tentang tingkat kehidupan sosial dan budaya abad ke-17 sampai sekarang. Saya tidak bisa membedakan gaya arsiteturnya. Namun dari literatur mengatakan bahwa di sini empat gaya arsitektur berdiri berdampingan dengan tumpang tindih. Ada gaya barok, Gothic, Neo klasik dan Neo Gotik. Mungkin karena saat itu sedang awal liburan musim semi Eropa, Grand Palace Square berlimpah turis. Memang setiap tahun kompleks yang tercatat sebagai World Heritage UNESCO dikunjungi oleh puluhan ribu turis. Di sini juga berlangsung festival tahunan, keajaiban musim dingin di musim dingin, dan halamannya akan dipenuhi oleh karpet bunga saat musim semi. Bangunan-Bangunan yang Memesona di Grand Palace Gedung balai kota Brussels Hotel de Ville balai kota . Terletak di sebelah tenggara Grand Palace, Maha karya arsitektur Gothic Brabantine, dan Tenggara paling terkenal di Brussels. Ia bangunan paling tua di tempat ini. Berdiri sejak abad ke-15, dengan ketinggian 96 m, patung malaikat Michael di bagian atas. Di dalamnya lebih indah lagi, langit-langit nya dihiasi chandelier yang sangat banyak. Jika ingin mengikuti tur tersedia hari selasa dan rabu sore. Dalam bahasa Belanda, Perancis dan Inggris. Moison du Roi terkenal juga sebagai The King’s House yang selesai dibangun pada tahun 1536. Direnovasi kembali pada 1873. Milik penguasa ke kaisaran Spanyol dan ke kaisaran Romawi. Di dalamnya banyak tergantung lukisan dari abad ke-16, Permadani, dan tempat menyimpan lemari pakaian Mannekin Pis. Moison des Duc de Brant Dengan fasad besar dan banyak tiang serta warnanya yang sedikit suram, bangunan Neo klasik ini yang mengingatkan saya pada film Harry Potter. Le Pigeon Berarti rumah merpati, jadi tempat tinggal Victor Hugo selama pengasingan di Belgia pada 1852. Le Renard, Le Cornet dan Le Roy d’Espagne Bangunan-bangunan yang mewakili asal kekayaan kota ini. Yang menaungi para pedagang mulai dari tukang kain sampai tukang Perahu. Pada Fasad bangunan ada patung Charles 2!!dari Spanyol yang juga raja Belgia selama abad ke 17. Mannekin Pis Patung Manneken Pis Brussels Ini wisata Brussel paling aneh. Memang kota ini kaya sejarah. Dirancang seksama untuk jadi sumber pendapatan lewat pariwista. Komplek Grand Palace sudah nyata kemewahannya. Tapi kalau ada yang membuat saya heran adalah Manneken Piss, patung perunggu anak kecil yang sedang kencing berdiri. Tingginya hanya 61 cm dan terletak di pojok jalan. Kalau tidak membaca brosur pariwisata, dan saya lewat disini, pasti tidak akan menghiraukan. Paling-paling saya anggap hiasan taman seperti taman-taman mana pun di kota besar. Nyatanya inilah salah satu atraksi wisata utama kota Brussels. Berasal dari abad ke-17. Penduduk setempat punya banyak cerita untuk di rayakan bersama bocah kecil ini sepanjang tahun. Sejarah patung Manneken Pis Ribuan turis mengunjungi Manneken Pis tiap tahun Banyak legenda yang menelingkupi patung mungil ini. Salah satunya adalah cerita tentang seorang ayah yang kehilangan putranya selama di Brussels. Penduduk setempat membantu mencari dan akhirnya ditemukan. Sebagai tanda terima kasih sang ayah memberikan patung kecil ini sebagai hadiah. Ada lagi kisah tentang keberanian seorang bocah yang jadi mata-mata selama terjadi pengepungan kota. Iya mengeluarkan berbagai taktik untuk mengelebui musuh. Keberaniannya tak terbantah. Coba saja ia memadamkan bom dengan mengencinginya. Kisah-kisah seperti ini terus memantapkan Manneken Piss sebagai legenda kota. Dan patung anak kecil yang sedang pipis ini memenuhi kalender tahunan kota. Pakaian nya selalu berganti mengikuti hari-hari festival dalam kota Brussels. Mulai dari pakaian santai sampai kostum nasional. Pakai itu juga dari negara-negara di seluruh dunia. Baru-baru ini ditambahkan kostum merah dari kulit yang dipersembahkan oleh kota Haining, Cina. Jangan Lupa Cicipi Waffel Belgia Warung Wafel Belgia Waffel di Belgia sama seperti martabak terang bulan di Bandung. Selain dinikmati penduduk lokal, jadikan ikon wisata kuliner bagi wisatawan. Makanya tidak heran setiap sudut jalan dan truk makanan menawarkan waffle sebagai cemilan. Berbeda dengan martabak terang bulan, dibeli di tepi jalan tapi dibungkus dan dibawa pulang. Waffle Brussels juga dijual di tepi jalan, dibungkus di kertas, banyak dinikmati di tempat. Menu utamanya adalah waffel itu sendiri lalu diberi topping aneka rasa. Pilih sesui selera. Ada gula bubuk, buah, krim kocok, dan coklat. Coklat Belgia – Pelicaen Belgian Chocolates Coklat Belgia – Pelicaen Belgian Chocolates Sebetulnya ini juga termasuk yang mengherankan dalam wisata Brussels, eropa umumnya. Eropa tidak punya tanaman Kakao tapi mereka sukses membranding negerinya sebagai produsen coklat terenak sedunia. Padahal sebagian besar bahan baku diimpor dari negara Afrika dan Asia. Indonesia tentu termasuk. Buah kakao terbaik dari Nabire di Papua, Lahat Sumatera Selatan, Kulon Progo Yogyakarta, Jembrana Bali, diekspor ke Eropa. Tapi mengapa permen coklat terbaik datang dari Belgia atau Swiss? Heran kan? Jangan! Itulah kepandaian orang Eropa membangun branding. Pembuatan coklat adalah salah satu bisnis besar di dunia. Dan ahli coklat paling terkenal ada di Belgia. Mereka telah membangun industri ini sejak abad ke- 17. Jadi bagian penting pertumbuhan ekonomi dan budaya bangsa. Abad ke-19 industri coklat berkembang secara besar-besaran. Bersama dengan Swiss jadi salah satu komoditas paling penting di Eropa. Kemasan coklatnya Hanya beberapa langkah dari Patung Manneken Pis, berdiri toko Pelicaen Beligum Chocolata. Meskipun toko coklat ini milik keluarga keturunan Cina, menu coklat mereka mendapat pengakuan sebagai coklat enak. Oleh-oleh wisata Brussels lebih menarik karena bermacam model dan kemasan coklat tersedia untuk dibawa pulang. Kalau membaca di internet banyak komplain terhadap toko coklat ini. Terutama mengenai pelayanannya. Tapi mengenai coklatnya sendiri, saya sudah membuktikan banyak yang enak. Sayang saja beberapa di antaranya sampai di tanah air meleleh alias lumer. Mungkin karena perbedaan suhu. Demikian wisata Brussels dalam satu Hari Related Post Evi Hallo, terima kasih sudah mampir dan membaca cerita dalam travel blog ini. Saya menyukai perjalanan ke destinasi alam, selalu takjub pada budaya, memberi perhatian khusus terhadap kuliner yang ditemui dalam perjalanan. Blog ini juga tentang ARENGA, bisnis gula aren atau palm sugar. Sesekali juga menulis tentang motivasi untuk penyemangat. Mention saya di Twitter eviindrawanto Hal populer yang dapat dilakukanMuseum Benda KhususBangunan ArsitekturTempat BersejarahMuseum KesenianTempat Menarik & TengaraMonumen & PatungMuseum SejarahGaleri SeniMuseum Benda KhususLihat semuaTrain Benda KhususSchaerbeek, BelgiaMusee de la medecine10Museum Benda Khusus • Museum SainsAnderlecht, BelgiaMuseum Instrumen Musik Musee des Instruments de Musique Benda Benda KhususRoyal Museums of Fine Arts of Benda Khusus • Museum KesenianBelgian Chocolate Village182Museum Benda KhususKoekelberg, BelgiaMusee Maison de Maurice Carem3Museum Benda KhususAnderlecht, Benda Khusus • Tempat Menarik & TengaraBangunan ArsitekturLihat semuaLe Botanique348Bangunan Arsitektur • Pusat KonvensiSaint-Josse-ten-Noode, BelgiaKatedral St. Michael dan St. Gudula Cathedrale St-Michel et Ste-Gudule Bersejarah • Bangunan ArsitekturParc du Bersejarah • Bangunan ArsitekturBloemenwerf8Bangunan ArsitekturUccle, BelgiaTown Hall Hôtel de Ville Menarik & Tengara • Bangunan ArsitekturNotre-Dame des Victoires au Bersejarah • Tempat Menarik & TengaraGuild ArsitekturMaison des Arts de Schaerbeek1Tempat Menarik & Tengara • Bangunan ArsitekturSchaerbeek, BelgiaTempat BersejarahLihat semuaAlun-alun Bersejarah • Tempat Menarik & TengaraSekarang bukaLuxembourg Square191Tempat Bersejarah • Tempat Menarik & TengaraIxelles, BelgiaLes Galeries Royales Bersejarah • Tempat Menarik & TengaraKatedral St. Michael dan St. Gudula Cathedrale St-Michel et Ste-Gudule Bersejarah • Bangunan ArsitekturParc du Bersejarah • Bangunan ArsitekturSerres Royales De BersejarahRoyal Palace Palais Royal Bersejarah • KastilNotre-Dame des Victoires au Bersejarah • Tempat Menarik & TengaraMuseum KesenianLihat semuaMuseum of Ixelles205Museum KesenianIxelles, BelgiaMusee Constantin Meunier51Museum KesenianIxelles, BelgiaMuseum Rene KesenianJette, BelgiaRoyal Museums of Fine Arts of Benda Khusus • Museum KesenianMusee Magritte Museum - Royal Museums of Fine Arts of KesenianVan Buuren Museum332Museum Benda Khusus • Museum KesenianArt & History Museum415Museum Kesenian • Museum SejarahMima145Museum KesenianTempat Menarik & TengaraLihat semuaAlun-alun Bersejarah • Tempat Menarik & TengaraSekarang bukaPlace du Châtelain107Tempat Menarik & TengaraIxelles, BelgiaLuxembourg Square191Tempat Bersejarah • Tempat Menarik & TengaraIxelles, BelgiaCasa Natal de Julio Cortazar11Tempat Menarik & TengaraIxelles, BelgiaEglise Saint Gilles74Tempat Menarik & Tengara • Gereja & KatedralSaint-Gilles, BelgiaLes Galeries Royales Bersejarah • Tempat Menarik & TengaraThéâtre Le Fou Rire10Tempat Menarik & TengaraIxelles, BelgiaL'Arche2Tempat Menarik & TengaraIxelles, BelgiaMonumen & PatungLihat semuaFontein La Cabosse1Monumen & Patung • Air MancurKoekelberg, BelgiaMonument aux Forains10Monumen & PatungAnderlecht, BelgiaJean-Claude Van Damme Statue6Tempat Menarik & Tengara • Monumen & PatungAnderlecht, BelgiaMaison des Arts de Schaerbeek1Tempat Menarik & Tengara • Bangunan ArsitekturSchaerbeek, BelgiaBust of Edmond Thieffry2Monumen & PatungEtterbeek, BelgiaManneken & PatungJeanneke & PatungMonument à Éverard t'Serclaes297Monumen & PatungObjek Wisata Terpopuler di BrusselsLihat Bersejarah • Tempat Menarik & TengaraSekarang Galeries Royales Bersejarah • Tempat Menarik & Benda Khusus • Tempat Menarik & St. Michael dan St. Gudula Cathedrale St-Michel et Ste-Gudule Bersejarah • Bangunan Hall Hôtel de Ville Menarik & Tengara • Bangunan Instrumen Musik Musee des Instruments de Musique Benda du Bersejarah • Bangunan Benda Museums of Fine Arts of Benda Khusus • Museum PemerintahanSekarang Sains Sejarah Alam • Museum Sejarah123456…Tanya Jawab tentang BrusselsObjek wisata terpopuler untuk dikunjungi di Brussels adalah Alun-alun Grand-Place Museum of Ixelles Musee Constantin Meunier Happy Day Art & Live Train World Lihat semua objek wisata di Brussels di TripadvisorAktivitas luar ruangan terbaik di Brussels menurut wisatawan Tripadvisor adalah Sonian Forest Bois de la Cambre Jardin du Petit Sablon Parc Josaphat Jardin du Mont des Arts Lihat semua aktivitas luar ruangan di Brussels di TripadvisorHal terpopuler yang dapat dilakukan di Brussels bersama anak menurut wisatawan Tripadvisor adalah Alun-alun Grand-Place Legends of Brussels A Zonzo Tour SANDEMANs NEW Europe - Brussels Tour Guide Belgium & The Netherlands Lihat semua hal yang sesuai untuk dilakukan bersama anak di Brussels di Tripadvisor

jalan jalan di belgia