SabdaHidup Jumat, 5 Agustus 2022, Jumat Pekan Biasa XVIII Bacaan: Nah. 1:15; 2:2; 3:1-3,6-7; MT Ul. 32:35cd-36ab,39abcd,41; Mat. 16:24-28.
MengenangSengsara dan Wafat Yesus, Umat Katholik Wonosari Padati Prosesi Jalan Salib Jum'at, 14 April 2017 13:36:00 WIB | oleh : laili-faidatus | 0 komentar Wonosari,( Jalan salib yang dilakukan di hari Jumat Agung merupakan bagian tak terlepaskan dari Perayaan Paskah.
Jikakita sendiri masih terjebak dalam 'konspirasi politik' seperti imam-imam dan orang Farisi karena benci, marilah kita perbaiki diri dengan bertobat, kembali ke jalan yang benar. Selamat memasuki pecan Suci, untuk mengenang sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus yang merupan puncak iman kepercayaan kita. (PTR) DOA: Tuhan Yesus, mampukan
Untukmengenang kisah sengsara Tuhan Yesus, Gereja menetapkan penyelenggaraan ibadat Jalan Salib, sebagai salah satu devosi. Tata cara ibadat untuk mengenang kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus sebagaimana yang kita ketahui dan jalankan sampai dengan saat ini, sudah ada sejak abad ke14.
Doayang secara khusus untuk mengenangkan dan merenungkan sengsara dan wafat Yesus adalah . 1 Lihat jawaban Iklan johandick67 Jawaban: Doa Jalan Salib ya Dek itu jawaban yang tepat makasih bang membantu sekali bintang 100 salah gais jawaban nya tanda salib kan yg di tanya doa tanda salib bkn doa Iklan Pertanyaan baru di Bahasa lain
bukti sikap nasionalisme warga negara terhadap negara dapat dilihat dalam. Bacaan – Sebelum Perarakan atau Bacaan Ekaristi Yes. 504-7; Flp. 26-11; Mrk 141-1547 Sebelum Perarakan … Hari ini Pekan Suci kita buka dengan merayakan Minggu Palma atau Minggu daun-daun. Hari dimana prosesi agung, pawai mulia-meriah Yesus masuk kota Yerusalem disertai sorak-sorai, suatu pawai kebesaran. Pawainya Yesus ini bukanlah suatu kebetulan. Hal ini sengaja Yesus lakukan dengan tujuan mau memperlihatkan kepada semua orang, siapa Dia sebenarnya sebelum Ia masuk dalam penderitaan dan wafat-Nya di kayu salib, palang penghinaan. Dia adalah Al-masih yang dijanjikan para nabi; Dia adalah Raja yang akan datang untuk membawa damai bagi semua orang yang berkenan kepada Allah; Dia adalah penebus dan Juruselamat seluruh dunia. Peristiwa hari ini mengajak kita untuk berani menentukan pilihan dan sikap iman yang tegas dan benar. Sikap iman yang tidak gampang dimakan kemajuan zaman, digeser oleh kepentingan diri dan mencari aman, yang tidak gampang goyah, bimbang dan ragu, yang tidak menjadi orang beriman Katolik yang ikut arus, ikut ramai dan ikut-ikutan, beriman yang plin-plan, yang kabur dan suram, yang cuma “napas” dan musiman. Sorak ria “Hosana” yang melengking penuh sukacita, berani dan bangga bahwa kita punya Juruselamat, tidak akan gampang berubah dan berbalik sekejap dengan sorak pengkhianatan “Salibkan”. Daun-daun palma yang dilambai-lambai penuh sukacita itu, kiranya tidak begitu saja berbalik untuk kita gunakan memukul, mencambuk dan mencabik Yesus itu dalam ziarah hidup iman kita. Tangan-tangan-tangan yang melambai terulur gemulai, kiranya tidak begitu saja berbalik menjadi tangan-tangan kasar tak berperasaan menampar dan menudin Yesus yang kita kita banggakan dan kita muliakan. Apakah kita lebih baik dan lebih sempurna dari khalayak ramai di Yerusalem itu? Kepada dua murid yang diutus Yesus berpesan untuk si pemilik keledai, “Tuhan memerlukannya”. Dan saat ini dan hari-hari hidup kita selanjutnya, Tuhan tidak lagi memerlukan keledai, tetapi Ia memerlukan kita untuk diselamatkan. Tuhan memerlukan kita untuk membawa kasih, damai, pengampunan, cinta kepada orang lain. Tuhan memerlukan hati kita, keluarga kita, Komunitas kita untuk bersama-Nya masuk Yerusalem abadi surgawi. Mari kita berjalan bersama Dia walau untuk itu kita pun mengalami banyak resiko, tantangan, penderitaan, salib, kehilangabn, dikhianati. Semoga sekali Yesus tetap Yesus dan selamanya Yesus! Sesudah bacaan… Hari ini kita mengenang sengsara Tuhan Yesus Kristus diawali dengan kisah Yesus masuk kota Yerusalem, dan kisah-kisah yang terjadi selanjutnya ialah pengkhianatan, penolakan dan penyaliban. Masyarakat jelata menyambut Sang Raja, Mesias sebagai tanda damai dalam kelemahan dan kerendahan hati sebagi Sang Raja yang menawarkan kemenangan dan damai sejahtera melalui salib dan kebangkitan yang akan segera terjadi pada hari Paskah. Yesus menawarkan damai, sukacita dan hidup abadi bagi siapa pun yang menerima-Nya. Yesus menggunakan keledai pinjaman. Memang dalam banyak peristiwa dan hidup Yesus, Ia menunjukkan betaoa Allah menjadi manusia itu adalah yang tidak punya apa-apa dan miskin agar kita menjadi kaya karena kemiskinan-Nya. Ketika Yesus mengajar, Ia pinjam perahu orang, Ia pinjam roti dan ikan dari bekal seorang anak kecil untuk memberi makan orang banyak. Bahkan ketika Ia lahir, Ia pinjam palungan tempat makan binatang untuk diletakan, ketika kematian pun Ia pinjam kubur orang, dan untuk keselamatan dan kebahagiaan manusia, Ia pinjam hati manusia. Kini Ia pinjam keledai orang untuk masuk Yerusalem. Yesus Sang Raja damai dan sederhana itu, tidak mencari kemegahan, tidak cari pujiam, tidak cari muka, tidak cari oangkat dan popularitas diri. Karena Ia tahu semuanya itu percuma, tidak ada arti, semu, tidak penting. Bagi Yesus adalah melakukan kehendak Bapa-Nya, taat dan setia. Karena itu, Yesus juga pilih keledai, binatang bodoh itu tapi setia pada tuannya, teguh, kuat, tidak liar, dan tidak takut ketika berhadapan dengan orang banyak yang teriak dan bersorak-sorai. Keledai bidantang bodoh itu tapi dengan tenang maju perlahan. Saat ini, kita pun diajak untuk merelakan diri, hati dan hidup, juga keluarga, komunitas, untuk dipakai oleh Tuhan membawa damai-Nya karena Tuhan memerlukan. Tuhan memerlukan yang setia, taat, teguh, tidak takut, tidak liar, tidak lari dari Dia dan dari iman kepercayaan kepada-Nya, dan terus membiarkan diri untuk sang Raja Damai masuk hati, hidup, keluarga dan komunitas kita, juga ketika kita harus mengalami penderitaan dan penolakan. Sambi berlangkah bersama-Nya, kita berdoa Tuhan Yessus Kristus, jadilah Raja bagi hati, budi, hidup dan keluarga kami. Semoga kami senantiasa merenungkan kelembutan dan kerendahan hati-Mu sebab hanya Dikau yang layak disembah sebagai Raja kemuliaan, kini dan sepanjang masa.** Kotbah…. Ketiga bacaan hari ini yang baru saja kita dengar, sangat berkaitan satu sama lain. Yang mau dinyatakan di sini adalah Kristus utusan Allah yang menderita. Nubuat Yesaya dalam bacaan pertama, tentang “Hamba yang menderita”. Kepasrahan kepada Allah dan cita kepada manusia memberanikan Yesus untuk menghadapi jalan yang terpahit drkslipun; sebab Dia meyakini kepastian bahwa tugas perutusan-Nya tidak akan sia-sia. Dan pesan yang mau disampaikan ialah hidup di zaman sekarang mungkin sulit sekali menghargai sebuah pelayanan. Ada banyak pelayanan yang tidak dihargai, tidak diterima atau ditolak. Yesus sang pelayan, hamba yang setia dan menderita memilih jalan pelayanan yang tidak dipilih dan diminati banyak orang ialah hamba yang menderita. Selanjutnya, kepada jemaat di Filipi dalam bacaan kedua, Paulus mengutip sebuah madah yang biasa digunakan dalam ibadah untuk memuji keagungan Yesus Kristus dan pelayanan-Nya sebagai manusia. Terungkap betapa besar pelayanan Yesus Kristus bagi manusia, dengan menyerahkan hidup-Nya sendiri. Paulus mengajak jemaatnya dan kita supaya memiliki perasaan hati seperti Kristus dengan hidup dalam kerendahan hati, cinta dan kerukunan antara satu sama lain. Penyerahan diri Yesus berkenan bagi Allah dan membuka suatu mutu kehidupan secara istimewa. Kematian Yesus Kristus merupakan sebuah titik balik bagi kehidupan. Allah berkuasa atas kehidupan itu akhirnya menerima kematian Yesus sebagai sebuah persembahan yang berkenan. Karena itu sebagai orang beriman diharapkan juga punya kerelaan dan keberanian untuk melayani Allah dan sesama sebagai sebuah persembahan yang indah dan yang berkenan. Kisah sengsara di awal pekan suci ini, mengajak kita untuk menyadari bahwa; Yesus memerlukan teman berjaga. Apakah kita siap untuk ikut berjaga bersama Dia? Berjaga dalam menghadapi penderitaan, salib dan kematiaan. Berjaga dengan sungguh dan sepenuh hati, dengan penuh iman, sambil berusaha agar dijauhkan dari pencobaan, diluputkan dari yang jahat, dibebeaskan dari segala ancaman yang membahayakan hidup iman. Yesus membutuhkan orang yang diajak kerjasama. Apakah sebagai murid-Nya, kita siap bekerjasama dan membantu dalam berbagai tantangan dan kesulitan yang dihadapi Yesus dan sesama atau kita melarikan diri, tidak bersedia, lepas tanggungjawab, cuci tangan, cari gampang, acuh tak acuh dan masa bodoh. Yesus membtuhkan suatu pengakuan yang jujur, yang benar dan berani tentang Dia; dan tidak tidak mudah menyangkal-Nya seperti Petrus yang begitu mudah menyangkal. Kita ternyata lebih mudah menyangkal janji-janji kesetiaan kita dalam hidup sebagi suami-istri, orangtua, sebagai anak dalam tugas dan pelayanan kita, juga sebagai orang beiman kita mudah ingkar janji batis kita/ Kita lebih mudah tidak setia daripada harus setia sampai akhir. Ketika orang banyak menganggap dan menuduh Yesus sebagai penjahat, apakah kita berani menunjukkan keunggulan-keunggulan Yesus dan berani memberi kesaksian tentang Yesus atau justru berbalik menuduh, memfitnah dan memutarbalikan kebenaran, Ketika Yesus wafat di salib, para murid-Nya berdiri di kejauhan bahkan lari meninggalkan Yesus. Apakah kita para murid jaman ini berani mendekat, berani datang kepada-Nya, merasa senasib, sehati dan sepenanggungan dengan sang Juruselamaat, atau kita Cuma menjadi penonton, Cuma kritik dari jauh, Cuma persalahkan dari jauh, Cuma berani omong di belakang-belakang, Cuma main sembunyi-sembunyi. Yesus menyatakan kesetiaan-Nya yang tuntas pada salib. Salib sebagai sebuah resiko dari suatu perjuangan, resiko dari suatu kesetiaan dan ketaatan, pengorbanan dan cinta yang total dan sempurna. Salib adalah jalan untuk mencapai keselamatan dan kesempurnaan serta kebahagiaan. Karena itu, kita pun diajak untuk berjalan bersama Yesus, agar pada akhirnya kita pun dimuliakan bersama-Nya. Sebab yang bertahan sampai akhir, akan memperoleh mahkota kemuliaan yang abadi. Tuhan Yesus, berkatilah kami, semoga kami setia dan bertahan bersama-Mu sampai akhir.*** Ditulis oleh Rm. Fransiskus Emanuel da Santo, Pr; Sekretaris Komkat KWI
Yesus menderita sengsara dalam pemerintahanGereja memperingati peristiwa Yesus wafat pada hariPerempuan yang setia menemani Yesus menuju Golgota adalahTujuan Yesus menderita sengsara di salibmenebus dosa umat manusiaTuhan akan memberkati setiap usaha kita jika dilandasi sikapmampu melakukan dengan sungguh sungguhorang yang membantu Yesus memanggul salib-Nya ke Golgotayang diwartakan Yesus selama hidup di dunia ini adalahArti kehadiran Yesus bagi orang yang menderitaPenderitaan Yesus dimulai ketika ia ditangkap didoa untuk mengenang dan merenungkan sengsara dan wafat Yesus adalah
SENGSARA, WAFAT, DAN KEBANGKITAN YESUSSENGSARA, WAFAT, DAN KEBANGKITAN YESUS
Pertanyaan Mendasar Seperti apa sengsara dan wafat Tuhan Yesus itu? Mengapa Dia harus sengsara dan wafat? Apa yang dapat kita petik dari kisah sengsara dan wafat Tuhan Yesus? Bagaimana seharusnya kita memandang penderitaan? Jawaban Kisah sengsara dan wafat Tuhan Yesus tercatat dalam keempat Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Kisah itu dapat kita baca di Injil Matius 2636-2756, Markus 1432-1541, Lukas 2239-2349, dan Yohanes 181-19 garis besar, kisah sengsara itu dimulai dengan berdoa di taman Getsemani ⇒ ditangkap di taman Getsemani ⇒ dibawa ke hadapan orang-orang yang berpengaruh/memegang kekuasaan ⇒ disesah/disiksa ⇒ dijatuhi hukuman mati ⇒ memanggul salib ⇒ disalibkan di Bukit Golgota ⇒ menyerahkan nyawa pada Bapa ⇒ wafat. Mengapa kisah sengsara itu sudah dimulai sejak Dia berdoa di taman Getsemani? Bukankah pada waktu itu Dia belum ditangkap? Ada beberapa hal yang penting untuk diketahui, yang menjadi alasan a Pada waktu Yesus berdoa di taman Getsemani, Dia mengajak murid-muridNya. Secara lebih khusus, tiga orang muridNya Petrus, Yohanes dan Yakobus dibawaNya sedikit menjauh dari murid-murid lain, ke sebuah tempat dimana Dia akan berdoa. Ingat, pada saat itu Dia sudah tahu bahwa sebentar lagi Dia akan ditangkap dan diserahkan kepada tua-tua Yahudi. Coba kita bayangkan, bagaimana rasanya jika kita tahu bahwa sesaat lagi kita akan ditangkap dan disiksa. Kepada ketiga murid itu Tuhan Yesus bahkan berkata, “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya” Mat 2638. b Sebagai manusia Hah? Manusia?? Bukannya Dia Tuhan? Tenang, hal ini akan kita bahas di pokok bahasan Yesus Kristus, Sungguh Allah Sungguh Manusia, Tuhan Yesus merasa gelisah, takut, dan mencoba untuk membahas situasi diriNya dengan BapaNya. Dalam doaNya Dia berkata, “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” Mat 2639. “Cawan” di sini berarti sengsara. c Injil Lukas mencatat “Ia sangat ketakutan dan makin sungguh-sungguh berdoa. PeluhNya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah” Luk 2244.Setelah selesai berdoa, datanglah segerombolan orang yang hendak menangkap Tuhan Yesus. Sengsara ini semakin pedih, karena ternyata, salah satu muridNyalah yang mengantar gerombolan itu. Yudas Iskariot. Injil Lukas bahkan mencatat, Yudas Iskariot ini menyerahkan Tuhan Yesus kepada gerombolan itu dengan ciuman Luk 2247-48. Maksudnya? Mungkin sulit untuk mengenali Yesus pada waktu malam di taman Getsemani dan banyak orang dari gerombolan itu yang tidak mengenal Yesus. Karena itu, untuk memberitahu kepada gerombolan itu yang mana Tuhan Yesus, Yudas Iskariot mendekatiNya lalu menciumNya. Kemungkinan besar Yudas Iskariot sudah berpesan kepada gerombolan itu bahwa Yesus adalah orang yang akan diciumnya. Tambahan lagi, pada waktu Dia ditangkap, murid-muridNya yang lain meninggalkan Dia dan melarikan diri Markus 1450. Setelah ditangkap, Tuhan Yesus dibawa ke hadapan orang-orang penting di Israel pada waktu itu. Petrus diam-diam mengikuti dari jauh. Yesus dibawa ke rumah Imam Besar, ke hadapan Mahkamah Agama, Pilatus, dan Herodes. Di halaman rumah Imam Besar, sengsara Yesus semakin bertambah lagi karena Petrus, salah satu murid yang paling dekat denganNya, menyangkalNya. Di sini, “menyangkal” berarti pura-pura tidak kenal atau tidak mau dianggap kenal dengan seseorang. Parahnya lagi, Petrus menyangkal Yesus di dekat Yesus. Setelah Petrus menyangkalNya tiga kali, Yesus memandangnya Luk 2254-62. Ketika Tuhan Yesus dibawa ke hadapan Pilatus, sebenarnya Pilatus tidak menemukan kesalahan apa pun padaNya. Pilatus malah ingin membebaskanNya. Pilatus kemudian menyesah Yesus menghukum dengan cambuk khusus yang dapat mengoyak daging, dengan harapan, setelah disesah, mungkin orang-orang akan puas dan membiarkanNya bebas Luk 2222. Tetapi ternyata tidak. Setelah itu, Pilatus mengingatkan orang-orang pada waktu itu bahwa tiap tahun, dalam rangkaian pesta paskah, dia selalu membebaskan satu orang hukuman atas pilihan orang banyak. Pilatus memberi pilihan membebaskan Barabas seorang pemberontak dan pembunuh atau Yesus. Oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak memilih Barabas untuk dibebaskan. Orang-orang itu bahkan lebih memilih seorang pemberontak dan pembunuh daripada memilih Tuhan Yesus! Bagaimana rasanya jika kita dibanding-bandingkan dengan penjahat, dan akhirnya orang-orang lebih suka dengan penjahat itu ya? Hm… Setelah itu, Tuhan Yesus dijatuhi hukuman mati. Sebelum memanggul salibNya, serdadu-serdadu wali negeri mengolok-olokNya Mat 2727-31. Mereka memakaikan jubah ungu kepadaNya, memasang mahkota duri di kepalaNya, meludahiNya, dan bahkan memukul kepalaNya dengan buluh. Yesus memanggul salib dari Kota Yerusalem ke sebuah bukit di pinggir kota itu. Bukit itu bernama “Golgota” yang berarti “Tempat Tengkorak”. Sesampainya di sana, Dia disalibkan bersama dua orang penjahat. Jadi pada dasarnya, Tuhan Yesus diperlakukan seperti seorang penjahat. Kedua tangan dan kakiNya dipaku pada kayu salib. Tak terbayang sakitnya. Setelah salibNya ditegakkan, banyak orang menjadikanNya tontonan. Bayangkan saja situasinya berkeringat, berdarah-darah, luka parah, nyaris telanjang, malah jadi tontonan dan bahkan bahan ejekan. Bahkan salah satu penjahat yang disalib di sampingNya juga ikut-ikutan mengejekNya. Dari atas salib, Tuhan Yesus melihat ibuNya. Ternyata ibuNya melihat semua yang terjadi. Anak mana yang ingin melihat ibunya menangis karena dirinya? Anak mana yang ingin ibunya – seseorang yang telah membesarkannya dengan penuh kasih sayang – melihat anaknya anak yang selama ini selalu diperlakukannya dengan lembut disiksa, diolok-olok, diperlakukan sebagai penjahat, bahkan dibunuh di muka umum? Tentu Tuhan Yesus sangat sedih melihat kesedihan di mata ibuNya. Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. Pada jam tiga, berserulah Tuhan Yesus dengan suara nyaring, “Eloi, Eloi, Lama Sabakhtani?” yang berarti AllahKu ya AllahKu mengapa Engkau meninggalkan Aku?’ Mungkin ini adalah puncak kesedihan Tuhan Yesus, sampai Dia merasa ditinggalkan oleh BapaNya. Setelah meminum anggur asam yang diunjukkan ke mulutNya dengan sebatang hisop, Tuhan Yesus berkata, “Sudah selesai” Yohanes 1930. Kemudian, Tuhan Yesus menyerahkan nyawaNya pada Bapa, “Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu.” Tuhan Yesus pun wafat. Sesaat setelah Tuhan Yesus wafat, tabir Bait Suci terbelah menjadi dua, terjadilah gempa bumi, bukit-bukit batu terbelah, kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit! Matius 2751-53. Seorang Kepala Pasukan, orang romawi, yang melihat semua kejadian itu berkata, “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah!”. Bagi orang romawi, yang hanya mengenal dewa-dewa, orang yang kematiannya diiringi dengan kegelapan dan gempa bumi adalah titisan dewa. Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri Lukas 2348. Mengapa Dia harus sengsara dan wafat? Hmm… Banyak orang menyimpan pertanyaan ini. Jika memang Tuhan Yesus itu Anak Allah, mengapa Dia harus sengsara dan wafat? Jawaban “untuk menebus dosa manusia” rasanya belum cukup karena masih bisa menimbulkan pertanyaan lain Tidak bisakah dengan cara lain, yang mungkin tidak separah itu?’ Minimal ada dua cara untuk menjawab misteri pertama adalah pendekatan sejarah. Maksudnya? Pada masa Yesus hidup, bangsa Israel sedang dijajah oleh bangsa Romawi. Dan salah satu hukuman terberat yang digunakan oleh bangsa Romawi untuk menghukum seseorang adalah dengan penyaliban. Jadi, ketika tua-tua Yahudi ingin mengenyahkan Yesus, tentu mereka ingin mengenyahkanNya dengan cara yang sangat kejam demi kepuasan mereka. Apakah orang-orang Yahudi tidak memiliki cara kejam untuk menghukum? Sebenarnya mereka punya. Salah satu contohnya adalah merajam melempari dengan batu sampai mati si terhukum sampai mati. Tetapi, tampaknya mereka lebih memilih untuk menggunakan cara bangsa Romawi – mungkin – supaya mereka tampak tidak terlibat langsung dalam kematian Yesus atau karena penderitaan akibat penyaliban lebih dahsyat ketimbang rajam. Cara kedua adalah pendekatan teologis. Maksudnya? Pasti kalian pernah mendengar frase “Anak Domba Allah”. Sebenarnya siapa sih yang dimaksud dengan frase itu? Yesus! Begini penjelasannya. Bagi orang Yahudi, cara untuk menghapus dosa-dosa mereka adalah dengan bertobat dan mengorbankan anak domba kepada Allah. Anak domba itu harus disembelih dan mereka harus diperciki dengan darahnya. Mereka harus selalu mengulang ritual itu demi menyucikan diri. Yesus adalah Anak Domba Allah. Mengapa? Karena darahNya ditumpahkan demi penebusan dosa manusia. Hebatnya, darahNya hanya harus ditumpahkan sekali untuk selama-lamanya demi keselamatan kita. Dia memang harus menderita, karena hanya dengan darah-Nya kita diselamatkan! Apa yang dapat kita petik dari kisah sengsara dan wafat Tuhan Yesus? Banyak hal! Pertama, tentu kita bisa belajar tentang arti sebuah pengorbanan. Tidak tanggung-tanggung, ini adalah pengorbanan yang teramat besar. Bayangkan, seorang Anak Allah, berarti sebelum turun ke dunia tinggal bersama Allah dalam kemuliaan dan kebahagiaan abadi, rela turun ke tanah terkutuk karena dosa Adam dan Hawa, menjadi seperti ciptaan-Nya, merasakan kefanaan, mengalami rasa sakit dan bahkan mati bersimbah darah hanya supaya ciptaanNya itu kembali dipulihkan dan dapat hidup lagi bersama BapaNya! Masih beranikah kita menganggap diri sebagai orang yang paling hebat dalam berkorban? Atau, bahkan selama ini kita tak pernah berkorban? Mengorbankan sedikit waktu bermain kita demi menolong adik mengerjakan PR misalnya? Kedua, kita bisa belajar tentang keteladanan. Ya, Tuhan Yesus tidak hanya omdo’ – omong doang – ketika mengajarkan orang-orang tentang kasih. Dia tidak hanya mengajarkan kasih dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan. Dia pernah mengajarkan bahwa tidak ada kasih yang lebih besar daripada seorang yang rela memberikan nyawanya demi sahabat-sahabatnya. Dan Dia menunjukkan itu bukan?Ketiga, arti sebuah persahabatan. Tuhan Yesus pernah bersabda bahwa kita ini bukan lagi hamba, melainkan sahabat. Dan, lihat, apa yang telah Dia lakukan untuk kita sahabat-sahabatNya? Lihat bagaimana Dia menghargai ikatan kita sehingga Ia merelakan DiriNya menderita agar kita tak perlu sengsara!Tentu masih banyak lagi hal-hal lain yang dapat kita petik dari kisah sengsara Tuhan. Renungkanlah! Bagaimana seharusnya kita memandang penderitaan? Penderitaan bukanlah akhir segala-galanya! Saat menderitalah kita bisa menilai sehebat apa kepribadian dan iman kita. Jika setelah menderita dan wafat Tuhan Yesus bangkit mulia dan terangkat ke surga, maka setelah penderitaan yang kita alami, kita akan menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya! Tuhan sendiri pernah bersabda bahwa barangsiapa setia dalam perkara kecil, akan setia juga dalam perkara besar. Apapun yang kita alami di dunia ini sifatnya hanya sementara saja, tetapi upah dari kesetiaan dan iman kita sifatnya abadi di Surga! Penderitaan bukanlah kutukan! Tuhan tidak mengutuk kita dengan penderitaan. Malah, dengan penderitaanlah Tuhan dapat dengan mudah menilai kualitas iman kita. Ingat, kita tidak dipanggil untuk sukses selalu berhasil/tidak menderita melainkan untuk melayani sesama. Apakah kita tidak boleh sukses? Boleh saja. Tetapi tentu kesuksesan kita itu harus kita pakai untuk melayani semakin banyak orang. Jangan pernah berpikir bahwa jika kita tidak sukses atau menderita, itu berarti kita tidak diberkati Tuhan. Penderitaan adalah cara yang paling bagus untuk mengenang, merasakan dan menyatukan kepedihan kita dengan sengsara Tuhan Yesus sendiri! Kita tidak akan pernah tahu seberapa besar makna penderitaan Tuhan jika kita tidak pernah sedikit pun mengalami penderitaan. Jika kita sedang menderita, ingatlah, Tuhan Yesus sendiri – Anak Allah itu – pernah menderita. Dan sama seperti Dia yang bangkit, percayalah Dia juga akan membangkitkanmu dari penderitaan itu!Aendy da Saint
Inilah Sabda Tuhan kita!U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! HOMILI SINGKAT RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Fridho Mulya SCJ Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah hati Kudus Yesus melalui Hati Maria. Lama kita tidak berjumpa, kini jumpa dengan saya Rm. Fridho Mulya SCJ ada di Paroki Santo Pius X Gisting Tanggamus Lampung, dalam RESI Renungan Singkat Minggu, 2 April 2023. Hati Yesus menjiwai Anda sekalian. Para Pendengar Resi yang dikasihi Tuhan, Injil ini di bacakan pada ibadah pemberkatan daun palma. Dalam Injil tidak disebut secara khusus daun palma, ang disebut adalah “memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.” “ranting-ranting dari pohon-pohon” bisa berbagai macam pohon, diperkirakan ada pula daun palma. Makna dari semuanya itu ialah mau mengungkapkan kegembiraan, rasa hormat, menyanjung, mengelu-elukan Sang Raja Kristus, Sang Nabi yang datang mengendarai keledai itu.”Katakanlah kepada puteri Sion Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.” Mereka juga berseru, ”Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!” Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata ”Siapakah orang ini?” Dan orang banyak itu menyahut ”Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea.” Raja yang dielu-elukan itu memasuki kota Yerusalem. Pertama, Yerusalem, merupakan salah satu kota tertua di dunia, sejak 3000 SM, terletak di sebuah dataran tinggi, 754 m di aatas permukaan laut di Pegunungan Yudea antara Laut Tengah dan Laut Mati, dengan luas 125,1 km. Yerusalem adalah suci bagi tiga agama Abrahamik utama Yahudi, Kristen, dan Islam. Bagi Yesus, Yerusalem adalah kota tujuan perjalananNya yang terakhir. Yesus dipersembahkan di Kenisah Yerusalem, Ia berangkat dari Yerusalem menjelajah berbagai kota mewartakan Kabar Gembira, memanggil murid-muridNya, menaklukkan bagitu banyak manusia menerima kehadiranNya dan percaya sebagai Mesias Penyelamat. Mengadakan berbagai macam mujizat, mengajar hukum kasih, melakukan berbgi macam kebaikan dan kembali ke Yerusalam untuk melaksanakan kehendak BapaNya, menyelamatkan manusia, menderita sengsara, disalibkan di puncak Golgota di Yerusalam, wafat, di makamkan dan pada hari ketiga bangkit. Kedua, Yerusalem adalah gambaran surgawi, penyaliban Yesus di Yerusalam adalah perjalanan kemenangan, mengalahkan maut, menghantar manusia menuju Yerusalem surgawi. Ketiga, Yerusalem adalah lambang dari manusia-manusia yang percaya kepada Yesus, maka ada seruan “Yerusalem, Yerusalem, lihatlah rajamu. Hosana terpujilah. Kristus raja mahajaya.” MB 395. Bandingannya seperti kalau kita disebut “orang Yogya,orang Jakarta, orang Lampung”, dst. Perayaan Minggu Palem yang jatuh pada 2 April 2023, merupakan peristiwa iman bagi kita yang tidak berada dan menyaksikan langsung Yesus yang mengendarai keledai itu, kita diajak untuk ikut serta terlibat bersukacita menghormati Yesus yang memasuki kota Suci Yerusalem, yang kita lambangkan dengan memasuki gereja. Ketika Yesus, Raja Damai memasuki Yerusalem mengendarai keledai, nah, di sini kita, jika mau, menjadikan diri kita sebagai “keledai” yang siap dan membiarkan untuk dikendarai Sang Raja. Di punggung, kita mengendong Yesus. Keledai itu kecil dan kuat menggendong Yesus. Kita pasti kuat. Ketika kita menggendong Yesus, Roh Yesus merasuki kita, merasuki hidup kita, kita mendapatkan aliran kekudisan dari padaNya. Mari, kita merenungkan kehadiran Kristus di dunia dan mengenang jalan salib-Nya yang harus dilalui hingga tiba di hari Paskah. Mari, kita bangun kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan serta mengenang pengorbanan Kristus untuk seluruh umat manusia. Mari, kita pupuk kepedulian dan pengabdian terhadap sesama. Dan terus mengembangkan spiritualitas yang ada dalam Yesus LOCORESA, Love, Compassion, Readiness, Sacrifice. Hati Yesus menyertai, Tuhan memberkati, hati menjadi berseri-seri. Amin PERARAKAN DAUN PALMA I Saudara-saudari terkasih, marilah berarak mengiringi Yesus dengan mencontoh khalayak ramai di Yerusalem yang mengelu-elukan Dia Terpujilah Putera Daud!Terberkatilah Dia yang datang atas nama Tuhan!Terpujilah yang mahatinggi!Mat 219. Perarakan mulai bergerak, didahului oleh misdinar pembawa pendupaan, pembawa salib yang diapit pembawa lilin, para putera altar lainnya, imam dan akhirnya umat. Selama perarakan dapat dinyanyikan lagu-lagu kepada Kristus Raja. sebaiknya urutan perarakan diberitahukan sebelum perayaan dimulai.Setelah tiba di panti imam, imam menghormati dan mendupai altar. Perarakan ditutup dengan “doa pembukaan misa”. U ANTIFON 1 – Mzm 24 atau lihat PS 492 “Sambil membawa ranting-ranting zaitun anak-anak Ibrani menyambut Tuhan seraya berseru Hosanna di tempat yang mahatinggi.” Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya*, jagat dan semua penghuninya. Ia telah mendasarkan di atas lautan* dan menegakkan di atas sungai-sungai. Siapakah yang mendaki gunung Tuhan* dan berdiri di tempat kudus-Nya. Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, + dan tidak menginginkan dusta*, dan juga tidak bersumpah palsu. Ia akan mendapat berkat dari Tuhan*, dan rahmat dari Allah penyelamatnya. Inilah bangsa yang mencari Dia*, yang mencari wajah Allah Yakub. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi*, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia?* Tuhan yang mahakuat dan mahakuasa, Tuhan yang jaya dalam pertempuran. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? * Allah segala kuasa, Dialah raja mulia. ANTIFON 2 – Mzm 47 “Anak-anak Ibrani membentangkan pakaian di jalan dan berseru Hosanna bagi Putra Daud. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan.” Bertepuktanganlah, hai segala bangsa, bersoraklah bagi Allah dengan nyanyian gembira. Sebab dahsyatlah Tuhan yang mahatinggi, raja agung atas seluruh bumi. Ia menaklukkan bangsa-bangsa kepada kita, dan menundukkan suku-suku ke bawah kaki kita. Ia menentukan warisan bagi kita, kebanggaan Yakub yang dicintai-Nya. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermadahlah bagi raja kita, bermadahlah. Sebab Allah merajai seluruh bumi, bermadahlah dengan tulus hati. Allah memerintah segala bangsa, Ia bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus. Para pemimpin bangsa-bangsa berkumpul bersama Umat Allah Abraham karena seluruh bumi milik Allah, sangat mulialah pula.. DOA PEMBUKA Marilah berdoa Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengutus Putera-Mu mengenakan kemanusiaan kami dan memanggul salib hina. Kami mohon, bukakanlah kami misteri sengsara dan wafat-Nya, agar kami bersedia mengikuti jejak-Nya dan memanggul salib-Nya sebagai hamba-hamba yang mengikuti rajanya dalam duka cita penderitaan, dan Engkau ikutsertakan dalam suka cita kebangkitan-Nya. Demi Yesus Kristus Putera-Mu Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin BACAAN PERTAMA Bacaan dari Kitab Yesaya 504-7 “Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.” Tuhan Allah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat sabda TuhanU. Syukur kepada Allah. MAZMUR TANGGAPAN Mazmur 22 Ref. Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku? Semua yang melihat aku mengolok-olok, mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala! Mereka bilang “Ia pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah Allah yang melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?” Sekawanan anjing mengerumuni aku; gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung. Mereka membagi-bagikan pakaianku di antara mereka dan membuang undi atas jubahku. Tetap Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku! Maka aku akan memahsyurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji Engkau di tengah jemaat Hai kamu yang takut akan Tuhan, pujilah Dia! Hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia! Gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel. BACAAN KEDUA Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi 26-11 “Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia.” Saudara-saudara, Yesus Kristus, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! Demikianlah sabda Tuhan. U. Syukur kepada Allah. KISAH SENGSARA – Tahun A Matius 2614 – 2766 P Penginjil; K Kristus; R ucapan Rakyat, serta orang lain P Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut MatiusPada waktu itu, seorang dari kedua belas murid Yesus,yaitu yang bernama Yudas Iskariot,pergi kepada imam-imam berkata kepada mereka R Apa yang hendak kamu berikan kepadaku,jika aku menyerahkan Dia kepadamu? P Mereka membayar tiga puluh uang perak mulai saat itu, Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan hari pertama dari Hari Raya Roti-Tak-Beragidatanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata R Di manakah Engkau kehendakikami menyiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu? P Jawab Yesus K Pergilah ke kota, kepada si Anu, dan katakanlah kepadanya, Beginilah pesan Guru Saat-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku ingin merayakan Paskahbersama dengan murid-murid-Ku.’ P Lalu murid-murid melakukanseperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka,dan menyiapkan hari menjadi malam,Yesus duduk makan bersama dengan kedua belas murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata K Aku berkata kepadamu Sungguh, seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku. P Dengan hati sangat sedih mereka seorang demi seorang, bertanya kepada-Nya R Bukan aku, ya Tuhan? P Yesus menjawab K Seorang yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam piring ini, dialah yang akan menyerahkan Manusia memang akan pergi,sesuai dengan apa yang ada tertulis tentang Dia,tetapi celakalah orang yang olehnya Putra Manusia itu diserahkan! Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan! P Yudas, yang hendak menyerahkan Yesus itu, menyambung R Bukan aku, ya Rabi? P Kata Yesus kepadanya K Engkau telah mengatakannya. P Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti,mengucap berkat, memecah-mecahkan roti itu,lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata K Ambillah dan makanlah, inilah tubuh-Ku. P Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur,lalu memberikannya kepada mereka seraya berkata K Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Aku berkata kepadamumulai saat ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur, sampai pada hari Aku minum anggur yang baru bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku. P Sesudah menyanyikan lagu Yesus dan murid-murid-Nya ke bukit berkatalah Yesus kepada mereka K Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis, Aku akan membunuh gembala,dan kawanan domba akan tercerai-berai.,Akan tetapi sesudah bangkit,Aku akan mendahului kamu ke Galilea. P Petrus menjawab R Biarpun mereka sernua tergoncang imannya karena Dikau, aku sekali-kali tidak! P Yesus berkata kepadanya K Aku berkata kepadamu Sungguh, malam ini,sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali. P Kata Petrus kepada-Nya R Sekalipun aku harus mati bersama Dikau,aku takkan menyangkal Engkau! P Semua murid yang lain berkata demikian sampailah Yesus bersama murid-murid-Nyake suatu ternpat yang bernama Yesus berkata kepada murid-murid-Nya K Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa. P Yesus membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka K Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya!Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah bersama Aku. P Yesus maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya K Ya Bapa-Ku, sekiranya cawan ini dijauhkan dan pada-Ku;tetapi janganlah seperti yang Aku kehendaki,melainkan seperti yang Engkau kehendaki. P Setelah itu Yesus kembali kepada murid-murid-Nya, dan mendapati mereka sedang Yesus berkata kepada Petrus K Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Daku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan!Roh memang penurut, tetapi daging itu lemah. P Lalu Yesus pergi untuk kedua kalinya dan berdoa K Ya Bapa-Ku, jika cawan ini tidak dapat dijauhkankecuali kalau Kuminum, maka jadilah kehendak-Mu! P Dan ketika kembali pula,Ia mendapati murid-murid-Nya sedang tidur,sebab mata mereka sudah membiarkan mereka,lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya,dan Ia mengucapkan doa yang itu Ia kembali kepuda murid-murid-Nyadan berkata kepada mereka K Tidurlah sekarang, dan beristirahatlah!Lihat, saatnya sudah tiba, Putra Manusia diserahkanke tangan orang-orang berdosa..Bangunlah, marilah kita yang menyerahkan Daku, sudah dekat. P waktu Yesus masih berbicara, datanglah Yudas,salah seorang dari kedua belas murid Yesus,dan bersama dia datang pula suatu rombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, mereka itu suruhan imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Orang yang menyerahkan Yesus, telah memberitahukan tanda ini kepada mereka R Orang yang akan kucium, itulah Dia,dialah yang harus kamu tangkap! P Segera Yudas maju dan mendapatkan Yesus dan berkata R Salam, ya Rabi! P Lalu ia mencium Yesus. Tetapi Yesus berkata kepadanya K Hai teman, untuk itukah engkau datang? P Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap Dia. Tetapi salah seorang dari mereka yang menyertai Yesus, mengulurkan tangan, menghunus pedang,dan menetakkannya kepada hamba Imam Agung,sehingga terpotonglah kata Yesus kepadanya K Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya,sebab barangsiapa menggunakan pedang,ia akan binasa oleh kausangka Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya segera Ia kirim lebih dari dua belas pasukan malaikat untuk membantu Aku?Tetapi kalau begitu, bagaimanakah akan terpenuhi apa yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan bahwa harus terjadi demikian P Lalu Yesus berkata kepada orang banyak ituK Sangkamu Aku ini penyamun, sehingga kamu datanglengkap dengan pedang dan pentung, untuk menangkap Daku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap tetapi semua ini terjadisupaya terpenuhilah apa yang tertulis dalam kitab nabi-nabi. P Lalu semua murid meninggalkan Yesus dan melarikan diri. Sesudah menangkap Yesus, mereka membawa Dia menghadap Kayafas, Imam Agung. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Petrus mengikuti Yesus dari jauh,sampai masuk ke halaman rumah Imam masuk ke dalam,Petrus duduk di tengah-tengah para pengawal,untuk melihat kesudahan dan perkara kepala, malah seluruh Mahkamah Agama, mencari kesaksian palsu terhadap Yesus,supaya Ia dapat dihukum mereka tidak mendapat bukti apa-apa,walaupun tampil banyak saksi tampillah dua orang yang mengatakanR Orang ini berkata, Aku dapat merobohkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam waktu tiga hari.’P Lalu Imam Agung itu berdiri dan berkata kepada YesusR Tidakkah Engkau memberjawabatas tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?P Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Agung kepada-NyaR Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kamiApakah Engkau Mesias, Putra Allah, atau bukan!P Jawab Yesus K Engkau mengatakannya. Aku berkata kepadamuMulai sekarang kamu akan melihatPutra Manusia duduk di sebelah kanan Allah yang Maha Kuasa dan datang di atas awan-awan di langit! P Maka Imam Agung mengoyakkan pakaiannya dan berkata R Dia menghojat Allah! Untuk apa kita mencari saksi lagi!Sekarang telah kamu dengar hojat-Nya. Bagaimana pendapatmu? P Mereka menjawab R Ia harus dihukum mati! P Lalu mereka meludahi wajah Yesus dan menampar orang lain memukul Dia dan berkata R Coba katakanlah kepada kami, hail Mesias,siapakah yang memukul Engkau? P Sementara itu Petrus duduk di luar, di datanglah seorang pelayan wanita kepadanya dan berkata R Engkau juga selalu bersama dengan Yesus, orang Galilea itu! P Tetapi Petrus menyangkal di depan semua orang, katanya R Aku tidak tahu apa yang kaumaksudkan! P Ketika Petrus pergi ke pintu gerbang,seorang wanita lain melihat diadan berkata kepada orang-orang yang ada di situ R Orang ini bersama dengan Yesus, orang Nazaret itu! P Tetapi Petrus menyangkal lagi dengan bersumpah, katanya K Aku tidak kenal orang itu! P Tidak lama kemudianorang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata K Pasti engkau pun salah seorang dari mereka!Itu jelas dari bahasamu! P Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah R Aku tidak kenal orang itu! P Dan pada saat itu berkokoklah teringatlah Petrusakan apa yang dikatakan Yesus kepadanya,“Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.” Lalu ia pergi keluar dan menangis dengan hari mulai siang,semua imam kepala dan kaum tua-tua bangsa Yahudi berkumpuldan mengambil keputusan bahwa Yesus harus Yesus dibelenggu,lalu mereka menyerahkan Dia kepada Pilatus,yang adalah wali Yudas, yang telah menyerahkan Yesus, melihatbahwa Yesus tclah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia mengembalikan uang tiga puluh perak itukepada imam-imam kepala dan kaum tua-tua, sambil berkata R Aku telah berdosa,karena menyerahkan darah orang yang tidak bersalah! P Tetapi jawab mereka R Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri! P Maka Yudas melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci,lalu pergi dari situ dan menggantung diriImam-imam kepala. memungut. uang itu dan berkata R Uang ini tidak boleh dimasukkan ke dalam peti persembahan,sebab ini uang darah! P Sesudah berunding, maka dengan uang itu mereka membelisebidang tanah, yang disebut Tanah Tukang Periuk,untuk dijadikan tempat pekuburan orang sebabnya sampai hari ini tanah itu disebut Tanah demikian terpenuhilah Fimanyang disampaikan oleh Nabi. Yeremia, katanya,Mereka menerima tiga puluh uang perak,yaitu harga yang ditetapkan untuk satu orangmenurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel,dan meraka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk,seperti yang dipesan Tuhan kepadaku.” Lalu Yesus dihadapkan kepada walinegeri, yakni walinegeri itu bertanya kepada Yesus R Benarkah Engkau raja orang Yahudi? P Jawab Yesus K Engkau sendiri mengatakannya! P Tetapi atas tuduhan yang diajukanoleh imam-imam kepala dan kaum tua-tua terhadap diri-Nya,Yesus tidak memberi jawab apa kata Pilatus kepada-Nya R Tidakkah Engkau dengarbetapa banyak tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau? P Tetapi Yesus tidak menjawab sepatah kata pun,sehingga walinegeri itu sangat menjadi kebiasaan bagi walinegeriuntuk membebaskan seorang hukuman pada tiap hari rayasesuai dengan pilihan waktu itu ada dalam penjaraseorang yang terkenal karena kejahatannya, namanya mereka sudah berkumpul di sana,Pilatus bertanya kepada mereka R Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimuBarabas? Ataukah Yesus, yang disebut Kristus? P Pilatus sebenarnya tahu bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena Pilatus sedang duduk di kursi mengirim pesan kepadanya R Jangan engkau mencampuri perkara orang yang saleh ini,sebab dalam mimpi tadi malam aku sangat menderita karena Dia. P Tetapi karena hasutan imam-imam kepala dan kaum bertekad meminta supaya Barabaslah yang dibebaskandan Yesus dihukum mati. Wallnegeri menjawab dan bertanya lagi kepada mereka R Siapa di antara kedua orang ini yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu? P Kata mereka R Barabas! P Kata Pilatus kepada mereka R Kalau begitu, apa yang harus kubuat dengan Yesus yang disebut Kristus?” P Mereka semua berseru R la harus disalibkan! P Kata Pilatus R Tetapi kejahatan apa yang telah dilakukan-Nya? P Namun semakin keras mereka berteriak, R Ia harus disalibkan! P Pilatus melihat bahwa segala usahanya percuma,malah sudah mulai timbul kekacauan. Maka la mengambil airdan membasuh tangannya di hadapan rakyat. seraya berkataAku tidak bersalah terhadap darah orang inilItu urusan kamu sendiri! P Dan seluruh rakyat itu menjawab R. Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kamidan atas anak-anak kami!Lalu Pilatus membebaskan Barabas bagi ia menyuruh supaya Yesus didera;lalu ia menyerahkan Dia untuk serdadu walinegeri membawa Yesus ke gedung pengadilan,lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul di sekeliling menanggalkan pakaian Yesusdan mengenakan sebuah mantel berwarna ungu mengenyam sebuah mahkota duridan menaruhnya di atas kepala memberi Dia sebatang buluh dl tangan mereka berlutut di hadapan-Nyaserta mengolok-olok Dia dengan berkata R Salam. hai raja orang Yahudi! P Mereka meludahi Yesus, lalu mengambil buluh itu,dan dengan buluh itu memukul mengolok-olok Dia,mereka menanggalkan mantol itu dari pada-Nyadan mengenakan kembali pada-Nya pakaian-Nya mereka membawa Yesus keluar untuk Ketika berjalan ke luar kota,mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene. yang bernama SimonOrang itu mereka paksa untuk memikul salib sampailah mereka ke tempat yang bernama Golgota,artinya Tempat mereka memberi Yesus minum anggur bercampur setelah mengecapnya. Yesus tidak mau menyalibkan Yesus,para serdadu membagi-bagi pakaian Yesus dengan membuang mereka duduk di situ menjaga atas kepala Yesus terpasang tulisanyang menyebut alasan mengapa la dihukum, yaituInilah Yesus Raja Orang Yahudi’.Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamunseorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah yang lewat di situ, mengejek Yesusdan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata R Hai, Engkau yang mau merobohkan Bait Sucidan mau membangunnya kembali dalam tiga hari,selamatkanlah diri-Mu!Jika Engkau Putra Allah, turunlah dari salib! P Demikian juga imam-imam kepalabersama para ahli Taurat dan orang tua-tuamengolok-olok Yesus dan berkata R Orang lain diri-Nya sendiri tidak dapat la selamatkan! Dia raja Israel? Baiklah Ia turun dari kami akan percaya kepada-Nya!la menaruh harapan-Nya pada Allah,biarlah Allah menyelamatkan Diajika Allah berkenan kepada-Nya!Karena la telah berkata, Aku adalah Putra Allah.” P Bahkan kedua penyamun yang disalihkan bersama dengan Yesus,menghinakan Dia dari jam dua belaskegelapan meliputi seluruh daerah. itu sampai jam jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring K Eli, Eli. lama sabakhtani! P Artinya, Allahku, ya Allahku,mengapa Engkau meninggalkan Dakul’Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ, berkata R Ia memanggil Elia! P Dan segera seorang dari mereka datang mengambil bunga karang,mencelupkannya ke dalam anggur asam,lalu mencucukkannya pada sebatang buluhdan memberi Yesus orang-orang lain berkata R Jangan! Baiklah kita lihatapakah Elia datang menyelamatkan Dial P Yesus berseru lagi dengan suara nyaring,lalu menyerahkan nyawa-Nya. Semua hening sejenak merenungkan wafat Dan lihat,tirai di Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke terjadilah gempa bumi;bukit-bukit batu terbelah, kubur-kubur terbuka,dan banyak orang kudus yang telah meninggal, sesudah kebangkitan Yesus,mereka pun keluar dari kubur. lalu masuk ke kota menampakkan diri kepada banyak menyaksikan gempa bumi dan apa yang telah terjadi,kepala pasukan dan para praiu rit yang menjaga Yesus,berkata R Sungguh. orang ini adalah Putra Allah! P Adapula di situ banyak wanita yang memandang dari jauh,yaitu wanita-wanita yang mengikuti Yesus dari Galileauntuk melayani antara mereka terdapatlah Maria Magdalena,Maria ibu Yakobus dan Yusuf dan ibu anak-anak malam datanglah seorang kaya,yang berasal dari Arimatea. yang bernama Yusuf;yang telah menjadi murid Yesus pergi menghadap Pilatus dan meminta jenazah Pilatus memberi perintahsupaya jenazah Yesus diserahkan Yusuf menurunkan jenazah Yesus,mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih,lalu membaringkannya di dalam kuburnya sendiriyang baru saja dia gali dalam bukit menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu,pulanglah Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ,sambil duduk di depan harinya, yaitu sesudah hari imam-imam kepala bersama dengan orang-orang Farisimenghadap mereka kepada Pilatus R Tuan, kami ingat bahwa si penyesat itu,sewaktu ia masih hidup, berkata,Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.”Karena itu, perintahkanlahuntuk menjaga kubur itu sampai hari yang tidak, murid-murid-Nya mungkin datang mencuri jenazah-Nya,lalu mengatakan kepada rakyat,Ia telah bangkit dari antara orang mati!’Penyesatan ini akan lebih buruk akibatnyadaripada yang sebelumnya! P Kata Pilatus kepada mereka R Ini penjaga-penjaga bagimu;pergilah dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya! P Maka pergilah mereka,dan dengan bantuan penjaga-penjaga itumereka memeteraikan kubur Yesus dan mengatur penjagaannya. Demikianlah Kisah Sengsara Tuhan Terpujilah Kristus. DOA UMAT I Bersama Yesus, sang Putera yang taat sampai wafat, tetapi dijunjung tinggi dalam kemuliaan abadi, marilah kita menghadap Bapa dengan memanjatkan doa bersama L Bagi Gereja yang menderita Ya Bapa, tabahkanlah mereka yang menderita, dihina, dianiaya dan difitnah karena imannya, agar mereka tetap optimis bahwa sesudah pencobaan akan datang pembebasan. Marilah kita mohon! L Bagi para pemimpin masyarakat Ya Bapa, dampingilah para pemimpin masyarakat kami, agar dengan tabah tetap memperjuangkan kesejahteraan umum dan jangan tergoda oleh kepentingan diri. Marilah kita mohon! L Bagi sanak saudara yang menderita Ya Bapa, berkatilah sanak saudara kami yang sedang tertimpa penderitaan, agar dengan rela mempersatukan kemalangannya dengan penderitaan Kristus demi keselamatan sesama. Marilah kita mohon! L Bagi kita sendiri Ya Bapa, curahkanlah kami semangat yesus, agar kami dapat saling membantu dalam memanggul salib kami sehari-hari guna mengikuti jejak PuteraMu. Marilah kita mohon! I Allah Bapa kami di surga, demi cinta kasih-Mu Engkau menghendaki kami menjadi putera dan puteri-Mu berkat jasa Yesus, Hamba-Mu yang menderita. Terimalah dan kabulkanlah doa-doa kami yang diilhami roh-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin. DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN Allah Bapa kami yang maharahim, terimalah dalam roti dan anggur ini ungkapan syukur kami atas Dia, yang telah melaksanakan kehendakMu dengan taat sampai wafat di kayu salib. Semoga berkat kurban Kristus ini kami Kauperkenankan untuk menyerupai Dia. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin. ANTIFON KOMUNI – Matius 2642 Ya Bapa, jika mungkin piala ini Kulewati tanpa meminumnya, maka jadilah kehendak-Mu. DOA SESUDAH KOMUNI Marilah kita berdoa Allah Bapa yang mahabaik, dengan gembira kami telah menerima Putera-Mu di tengah kami dan kami pun telah mengenangkan-Nya dengan penuh rasa syukur betapa berat dan hina DIA menderita agar kami hidup. Peliharalah buah belaskasih-Mu. Semoga dengan rela pula kami memanggul salib kami, mengikuti jejak-Nya menempuh jalan penderitaan menuju kebangkitan mulia. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin DOWNLOAD AUDIO RESI
kita mengenang sengsara dan wafat yesus dengan melakukan doa