Strategibisnis all you can eat 1. Sebagian yang lain masih bertahan bahkan mampu bangkit termasuk restoran yang berkonsep All You Can Eat AYCE. Dengan begitu konsumen akan merasa memperoleh nilai lebih dari besaran nilai yang mereka gelontorkan. Setelah sukses membuka restoran Barbeque Korea Pochajjang Kulo Group kini membuka restoran All You
Selaindikenakan biaya terhadap makanan sisa, di restoran all you can eat kita juga mengambil makanan sendiri lho! Strategi ini membuat pemilik bisnis tak perlu menggunakan waiter/waitress, sehingga tidak mengeluarkan biaya untuk membayar tenaga kerja lebih banyak. Nah itu dia beberapa strategi bisnis dari restoran All You Can Eat.
The person you will be in 5 years depends on: The books that you read The investments that you make The money that you save The food that you eat The people you spend time with Make sure that everything you are doing now is setting you up for success in the future"
Priaini beberapa kali gagal berbisnis, tapi dia masih berusaha menjual makanan menarik. Ia akhirnya menjual nasi kari dengan konsep 'Hypebeast' ini. Menjalani bisnis kuliner memang tidak mudah, terlebih jika ada kompetitor yang menjual makanan serupa. Karenanya setiap pengusaha makanan benar-benar harus siap dengan konsekuensi yang ada.
Bisnismakanan all you can eat (AYCE) menjadi semakin populer beriringan dengan semakin populernya pula drama korea di Indonesia. Cari Lokasi Strategis. Usahakan lokasi tersebut berdekatan dengan daerah perkantoran atau kampus. Atau bisa juga daerah yang memang sering didatangi buat hung out atau yang memang sudah dikenal sebagai tempat
bukti sikap nasionalisme warga negara terhadap negara dapat dilihat dalam. Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya, bagaimana mungkin sebuah restoran dengan konsep “all you can eat” mampu bertahan di tengah gempuran para pelanggan? Sementara kita tahu, dengan membayar uang yang “tidak seberapa”, mereka menyajikan berbagai macam hidangan yang bisa kita lahap hingga batas tampung perut kita. Well, tentu manajemen restoran tidak bertindak sembarangan dalam hal ini. Ada sejumlah strategi yang diterapkan oleh restoran “all you can eat” untuk tetap meraih keuntungan dari para pelanggannya. Rahasia Sukses Di Balik Restoran “All You Can Eat” Efisiensi Yang paling utama dalam strategi survive restoran “all you can eat” adalah masalah efisiensi. Baik itu dari segi sumber daya manusia, maupun dari bahan makanan yang mereka kelola. Manajemen akan menghilangkan beberapa karyawan yang benar-benar tidak diperlukan. Bukankah pengeluaran untuk menggaji pegawai adalah pengeluaran terbesar? Kalau bisa diperkecil, mengapa tidak? Demikian pula dalam segi pelayanan, karena Anda membayar dengan harga “murah”, maka jangan harapkan pula untuk mendapatkan pelayanan di restoran-restoran bintang lima. Piring, gelas, atau pun peralatan makan lainnya bisa saja terbuat dari bahan-bahan yang juga murah. Bagaimana dengan bahan-bahan makanannya? Kami bukan tidak menganjurkan Anda datang ke restoran “all you can eat”, namun jangan pernah membandingkan kualitas bahan makanan yang Anda nikmati di restoran mahal dengan apa yang disajikan di meja “all you can eat”. Ada harga ada barang. Mereka menyajikan dalam porsi kecil Coba perhatikan saat Anda mengunjungi restoran “all you can eat”, piring dan peralatan yang mereka berikan bukan hanya berasal dari bahan berkualitas rendah, namun juga dalam ukuran kecil. Ini strategi tersembunyi yang cukup cerdik, mengingat dengan piring yang kecil, piring kita seolah-olah telah terisi penuh, padahal kita hanya mengambil sedikit porsi makanan. Tahukah Anda, bahwa produsen plateware bahkan memiliki standar tersendiri untuk memproduksi piring yang digunakan di restoran “all you can eat”. Gelas air yang besar Kebalikan dari piring, gelas-gelas di “all you can eat” biasanya berukuran besar? Mengapa? Jelas, agar Anda lebih kenyang minum minuman murah dibanding harus menghabiskan makanan mereka. Bahan makanan mahal disajikan dalam porsi yang kecil Tidak cukup dengan menyediakan piring kecil, mereka juga sangat irit dalam menyajikan porsi makanan, utamanya yang dikenal mahal. Bahkan saat Anda sudah mengahbiskan 3 potong daging pun, Anda akan tetap merasakan perut yang kosong. Namun karena porsi yang disajikan memang lebih sedikit, kita pun tanpa sadar akan mengambil sedikit porsi di piring kita. Penempatan makanan Mereka menyusun menu makanan dalam buffet sedemikian rupa. Sayuran akan diletakkan mengelilingi protein. Tujuannya jelas, agar orang lebih banyak makan sayur atau serat yang membuat mereka kenyang dengan mudah. Tidak semua pelanggan adalah “orang yang kelaparan” Manajemen restoran mengamini hal ini dan mengambil keuntungan darinya. Tidak semua orang yang datang ke restoran “all you can eat” adalah orang-orang yang “kelaparan” dan siap mengkonsumsi semua makanan dalam porsi besar. Ada beberapa pelanggan yang datang hanya sekedar untuk menikmati sensasi makan dengan berbagai menu. Itulah sejumlah trik yang dipakai manajemen restoran “all you can eat” agar mereka tetap bisa bertahan di tengah gempuran pelanggan yang “ganas”. Nah, bagaimana dengan kita? Tentu kita pun tak ingin rugi saat berkunjung ke restoran “all you can eat”. Bagaimana pun kita telah mengeluarkan sejumlah uang untuk bisa makan dengan puas sekligus kenyang. Simak sejumlah tips untuk Anda yang hobi berkuliner di restoran dengan gaya buffet. Tips untuk Pelanggan Restoran “All You Can Eat” Isi sedikit perut Anda sebelum berangkat Jangan makan dalam porsi besar sebelum berangkat, namun jangan pula membiarkan perut Anda kosong. Perut yang kosong sama sekali malah cenderung mengecil, tentu ini merupakan kerugian besar untuk Anda. Makanlah sedikit roti sebelum berangkat. Roti dalam porsi kecil tersebut akan membuat perut semakin terangsang untuk makan. Minumlah beberapa gelas air, karena hal tersebut akan membantu membesarkan perut Anda, sehingga ada banyak ruang di dalamnya. Isi perut dengan buah berair Buah-buahan berair seperti semangka juga sangat baik untuk dikonsumsi sebelum Anda berangkat. Makan dalam porsi sedikit saja sebagai penyegar mulut Anda setelah minum banyak air. Minum hanya air es Hindari memesan alkohol, terutama bir. Bir akan membuat perut Anda cepat penuh. Lebih baik jika Anda minum-minuman gratis yang diberikan di restoran tersebut. Cobalah makanan piling mahal Mungkin Anda tidak menyukainya, atau tidak cocok dengan cara memasaknya. Tapi tidak ada salahnya pula untuk mencoba. Anda sudah membayar, dan akan sangat rugi jika melewatkan menu mahal tersebut. Ambil tiap porsi secukupnya Perut Anda tentu punya kapasitas penampungan. Karena itulah, setiap mengambil makanan, ambil dalam porsi yang sedikit. Ini akan memberi keuntungan pada Anda untuk bisa mencicipi semua makanan yang tersaji. Beri jeda pada perut Anda untuk mencerna, jangan makan secara marathon. Jika itu Anda lakukan, maka dalam 10 menit saja Anda akan merasa kenyang. Kenakan pakaian longgar Tujuan Anda datang ke restoran “all you can eat” tentu karena Anda ingin makan sebanyak mungkin, bukan untuk ajang fashion show. Jadi kenakan pakaian senyaman mungkin, bahkan yang lebih longgar agar Anda tidak terlihat seperti balon yang siap meletus. Artikel Terkait Persiapan untuk Usaha Kecil Menghadapi Resesi Ekonomi yang akan Datang Mengapa Harus Belajar Bahasa Lokal Saat Travelling? 10 Lifehack Biar Sukses dalam Kehidupan Profesional Perbedaan Pola Pikir Kelas Menengah vs Kelas Atas Demikianlah artikel tentang strategi restoran “All You Can Eat” bisa survive, semoga bermanfaat bagi Anda semua.
Hanya dengan sekali bayar, kita bisa makan dan minum sepuasnya, bahkan jika nambah pun tak jadi masalah. Kalau begitu, restoran All You Can Eat ini dapet untungnya dari mana sih? Rentang harga Rp90 ribu sampai Rp500ribu untuk ukuran makanan memang terdengar mahal. Tapi kalo mencakup appetizer, main course, sayuran, hingga dessert, sepertinya justru sebaliknya, apa restorannya enggak rugi? Enggak mungkin juga kan orang buka usaha karena iseng, tanpa ngejar untung? Hmm… kalau begitu, dari mana keuntungan restoran All You Can Eat berasal? 1. Pelanggan mengambil Makanannya Sendiri Biasanya, restoran All You Can Eat memungkinkan pelanggannya bolak-balik mengambil makanannya sendiri di buffet yang sudah tersedia. Konsep ini memangkas biaya staff, karena restoran tidak perlu merekrut waiter yang harus menunggu atau mendatangi meja pelanggan satu per satu. Sehingga jumlah staff yang dibutuhkan lebih sedikit. 2. Menu makanan paling murah disajikan di tempat paling depan. Jika kita memperhatikan tata letak makanan di buffet, makanan tinggi karbohidrat dengan profit margin paling tinggi biasanya ditaro di bagian depan. Contohnya nasi, mie, maupun kentang. Strategi ini membuat makanan jenis ini paling pertama disajikan di piring pelanggan. Jadi, ketika pelanggan hendak mengambil menu lain, piringnya sudah dipenuhi karbohidrat 3. Menyediakan piring berukuran kecil Beberapa restoran hanya menyediakan piring kecil, dengan harapan agar pengunjung mengambil makananan sesedikit mungkin. Menurut artikel dari Psychology Today, peralatan makanan yang kecil membuat orang tersugesti sudah makan banyak, karena piring kecil memberi kesan bahwa porsi yang ditaruh lebih banyak. 4. Membatasi Waktu Makan Umumnya, Restoran 'All You Can Eat' memberi batas waktu makan antara 90-120 menit untuk setiap pelanggan. Strategi ini diterapkan untuk membatasi pelanggan agar tidak makan berlebihan, juga untuk memangkas waktu antrian pelanggan. 5. Prinsip makan ada batasnya Kita semua tahu, pelanggan datang dengan persiapan makan banyak. Tapi ingat, orang juga memiliki batas kenyang. Misal, seorang laki-laki yang mampu makan 4-6 tray daging, berbeda dengan perempuan yang hanya mampu memakan 2–3 tray aja. Nah, dari sinilah restoran mengambil peluang rata–rata potensi makan dengan perkiraan kapasitas tersebut. 6. Charge makanan sisa Karena bisa makan sepuasnya, orang terkadang cenderung mengambil makanan melebihi kapasitas lambungnya, alhasil makanannya jadi sisa. Peluang ini dimanfaatkan restoran yang tidak ingin rugi dengan makanan sisa, dengan memberi charge atas makanan sisa tersebut. Sebaliknya, sistem charge ini memberi sugesti ke pelanggan untuk makan secukupnya saja, biar tidak perlu membayar denda. 7. Utilitas Marjinal dan Godaan Makanan Lain Strategi lain adalah bikin siasat side dish dan dessert. Pada dasarnya, AYCE menganut prinsip law of diminishing marginal utility atau utilitas marjinal, yakni dari setiap tambahan barang yang dikonsumsi, kepuasannya semakin berkurang. Diasumsikan, jika 1 kg daging sapi harganya Rp Bila dirata-rata, orang akan makan hanya sekitar 500 gram. Sisanya, mereka akan tertarik menikmati makanan lain seperti dessert dan side dish. Di sinilah restoran bisa menetapkan harga tetap sebesar Rp Sumber
– Restoran all you can eat sangat populer saat ini. Restoran ini memiliki keunikan dari segi konsepnya karena pelanggan bisa mengambil makanan sesukanya. Besarnya peluang dari usaha resto ini, pasti membuat kita penasaran kan tentang hal apa saja yang perlu diperhatikan. Ide promosi bisnis restoran all you can eat, let’s do it! Berikut ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat membangun restoran all you can eat. Antara lain adalah penentuan riset pasar, konsep restoran, tata letak ruang dan perlengkapan, serta strategi promosinya. Ide Promosi Bisnis Restoran All You Can Eat Hal ini sangat penting dilakukan agar bisnis resto ini bisa berkembang dengan baik. Mendirikan usaha bisnis tanpa riset pasar sama saja dengan usaha tanpa perhitungan. Karena tidak mempertimbangkan faktor yang bisa membuat usaha kita maju. Bahkan faktor yang bisa membuat usaha kita mengalami kerugian. Bagaimana Konsep Bisnis Restoran All You Can Eat? Restoran all you can eat adalah salah satu jenis restoran yang memiliki keunikan dari konsep pelayanannya. Konsumen diberi kebebasan untuk mengambil makanan sendiri sesuai pilihan yang disukainya. Meskipun begitu, di negara Indonesia, restoran all you can eat atau buffet memiliki konsep yang sedikit berbeda. Karena, harga dari makanan tergantung dari jumlah yang diambil oleh konsumen. Yang menjadi keunikan lainnya yaitu bahwa menu yang disajikan disesuaikan dengan tema. Jika kita ingin membangun bisnis restoran all you can eat, maka hal yang pertama dilakukan yaitu menentukan konsep. Termasuk tema juga harus ditentukan, karena nantinya akan menjadi branding dan ciri khas restoran. Kira-kira bagaimana konsep dari restoran all you can eat ini? Kita bisa melihat dari beberapa jenis restoran all you can eat ini. Berikut adalah jenis dari restoran all you can eat yang kreatif dan berbeda dari kompetitor 1. Restoran All You Can Eat Masakan Nasional dan Tradisional Perbedaan dari restoran all you can eat masakan nasional dan tradisional adalah pada asal muasalnya. Jika restoran all you can eat masakan nasional, berasal dari berbagai makanan daerah yang dianggap populer dan diakui secara nasional. Sedangkan restoran all you can eat masakan tradisional, masakannya berasal dari daerah khusus dan menjadi ciri khas di daerah tersebut. Misalnya restoran padang, restoran jawa, restoran sunda. 2. Restoran All You Can Eat Masakan Internasional Sedangkan restoran all you can eat Korea menyediakan makanan khas Korea. Contohnya kimchi. Bagaimana Konsep Tata Letak Ruangan Resto dan Perlengkapannya? Konsep tata letak ruangan resto harus diatur sedemikian rupa. Agar konsumen merasa nyaman dan memiliki ketertarikan tersendiri. Setelah menentukan tata letak dapur maka yang dilakukan setelahnya adalah tata ruang restoran. Tentukan jenis furniture ruangan dan bagaimana pencahayaannya. Pengaturan meja dan bagaimana letak makanan di resto juga harus diperhatikan. Dalam mengatur tata letak meja, harus disesuaikan dengan harga produksi makanan. Makanan dengan biaya lebih rendah diletakkan di depan. Dan yang biaya produksinya mahal ada di belakang. Adapun peralatan yang diperlukan disesuaikan dengan jenis restoran all you can eat yang dibangun dan resep masakan apa yang akan disajikan. Bagaimana Strategi Promosi yang Efektif? Setelah membangun restoran maka yang harus dilakukan adalah bagaimana mempromosikannya secara efektif. Sebaik apa restoran yang dibuat, jika tidak diimbangi dengan promosi maka akan kurang mendapat antusias konsumen. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempromosikan. Bisa dengan memasang iklan di televisi atau dipublikasikan lewat surat kabar. Cara lain yang tidak kalah efektifnya yaitu dengan promosi di sosisal media. Kita bisa menggunakan Instagram, Facebook, Twitter, atau Whatsapp. Dengan strategi promosi yang bagus, maka kita bisa menarik banyak konsumen. Sosial media adalah media yang paling marak digunakan saat ini. Selain biayanya yang murah juga penggunanya yang banyak memungkinkan promosi kita dilihat banyak orang. Setelah kamu mengetahui riset pasar, konsep restoran, tata letak ruang dan perlengkapan, serta strategi promosinya. Ternyata mudah kan membangun ide promosi bisnis restoran all you can eat? Bagaimana, tertarik untuk membangun bisnisnya?
JAKARTA - Tempat makan all you can eat merupakan restoran yang makanan di dalam menunya bisa Anda makan sebanyak-banyaknya tanpa ada batasan dengan merogoh kocek yang lumayan tinggi. Namun, keuntungan itu harus dibayar mahal ketika Anda tidak bisa menghabiskannya, biasanya restoran akan memberikan denda sebanyak berapa berat makanan sisa yang tidak Anda habiskan di meja. Oleh karena itu, Anda harus memiliki strategi sebelum menuju medan perang makanan tersebut untuk tetap berhemat, puas dan tidak rugi. Ini 10 strategi sebelum Anda menuju restoran all you can eat yang dilansir 1. Temukan Resto Dengan Penawaran Terbaik Jika Anda tinggal di kota besar, kemungkinan besar Anda akan memiliki beberapa restoran all you can eat dengan beragam pilihan. Pilihlah berdasarkan makanan, harga, dan nilai, untuk menyesuaikan dengan kantong serta keinginan Anda dalam hal menu makanan yang disajikan. 2. Baca Catatan Kecil Resto Ada baiknya juga membaca cetakan kecil tentang apa yang termasuk dalam kesepakatan makan sepuasnya, dan apa yang tidak. Hal ini sebagai antisipasi agar Anda tidak berjumpa dengan kejutan yang buruk, seperti tagihan yang membengkak. 3. Pilih Restoran yang Sesuai Dengan Selera Makanan Anda Percuma jika Anda datang ke restoran all you can eat dengan makanan yang tidak bisa dimakan oleh Anda sedikit pun Sebagai contoh, Anda adalah seorang yang tidak menyukai susi, maka dari itu Anda tidak boleh memaksakan untuk mengunjungi resto all you can eat ini. Perlu diingat, jangan terpengaruh oleh rasio volume harga terhadap makanan yang luar biasa jika Anda tidak terlalu tertarik dengan masakannya. 4. Berpakaianlah Dengan Tepat Tidak ada gunanya mengenakan celana jeans yang hampir membuat Anda tidak bisa bernafas sama sekali, karena hal ini dapat merepotkan Anda saat makan makanan yang super banyak. Maka dari itu, kenakan celana berpinggang elastis. 5. Berolahraga sebelum pergi ke prasmanan sepuasnya Sedikit latihan yang baik dalam persiapan untuk menyambut jamuan besar akan membuat darah Anda terpompa dan memberi metabolisme permulaan, yang berarti Anda akan lebih siap daripada seseorang yang tidak berolahraga dulu sebelum pergi ke restoran all you can eat. 6. Makan Semua Variasi Menu Dengan Porsi Kecil Pada poin ini bisa jadi opsional, untuk Anda yang ingin mencoba semua menu dengan nikmat dan rasa monoton. Hal ini perlu dilakukan untuk memberi Anda kesempatan mencari tahu menu yang rasanya paling enak, lalu Anda bisa kembali mengambilnya jika itu yang terbaik. 7. Makan Sup atau Salad Sebagai Permulaan Menggunakan ruang perut yang berharga untuk sesuatu seperti sup atau salad mungkin tampak seperti sia-sia, tetapi ini sebenarnya sangat penting untuk mempersiapkan tubuh Anda saat mengisinya dengan sangat banyak makanan. Hal ini juga terdapat landasan ilmiahnya, dengan kandungan air yang tinggi dari sup dan salad membuatnya sangat mudah untuk dicerna oleh perut Anda sehingga tidak akan ada masalah ketika memakannya sebagai permulaan. 8. Setelah Hidangan Permulaan, Mulailah Dengan Pilihan Makanan Mahal Ini adalah strategi penting untuk makanan di resto all you can eat, karena dengan memakan makanan yang mahal Anda berarti membuat uang yang dikeluarkan tidak sia-sia. Contoh yang baik adalah king prawn atau salmon, yang biasanya merupakan menu paling mahal di restoran. Jika Anda bukan penggemar makanan laut, sendi daging juga merupakan suguhan yang mahal. 9. Hindari Minuman Bersoda Hal yang harus dihindari adalah minuman bersoda, karena minuman ini dapat membuat perut Anda kembung lebih mudah dan membuat Anda lebih cepat kenyang. 10. Kurangi Ketidaknyamanan Setelah Makan Hampir kebanyakan orang akan merasa tidak nyaman setelah makan berlebihan, sehingga membuat perut kembung hingga mual. Sebagai tips, konsumsi permen mint atau teh peppermint membantu pencernaan, serta menenangkan perut, mengurangi kembung dan menyembuhkan mual. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Choisir la bonne stratégie marketing pour son entreprise est essentiel pour assurer son succès. Mais entre publicité traditionnelle et marketing digital, difficile de s’y retrouver. Nous allons vous aider à y voir plus clair grâce à ces 10 stratégies marketing pour sa clientèleAvant de décider de la meilleure stratégie marketing à adopter, il vous faudra déterminer quel public vous souhaitez attirer dans votre restaurant. Son concept est-il plutôt fait pour un public jeune, familial ou professionnel ? Des personnes plutôt aisées et qui ont du temps ou bien des personnes plus modestes et pressées ?Menu par Code QRPeu importe la solution que vous retiendrez pour montrer votre menu sous forme de code QR, ce type de menu deviens de plus en plus populaire. Structurer cela pour que se soit permanent et éviter les petits bouts de papier. En plus d’être plus hygiénique il y a un grand avantage Pas besoin de les laver comme les menus traditionnels. Faite de vos code QR un set up permanent facile à nettoyer en nettoyant la table et vous gagnerez aussi en efficacité avec vos employés. Moins de temps gaspiller = moins de Google My Business et Google AdsL’outil marketing pour restaurant par excellence, c’est Google qui l’a créé. Il s’agit de Google My Business qui propose un référencement local dans les résultats de recherche afin de mettre en avant les commerces présents sur un territoire donné. Pensez donc à créer votre compte et indiquez toutes les informations utiles adresse, contact, horaires d’ouverture. Vous pouvez aussi lire cette article qui parle de l’usage de google maps pour les restaurants. L’autre outil intéressant, également créé par le géant Google, c’est Google Ads. Si vous souhaitez vous positionner en ligne avec un mot-clé concurrentiel, par exemple pizzeria Saint-Jérôme », il est possible qu’il soit difficile de sortir du lot tant les restaurants sont nombreux. Dans ce cas, il peut être très bénéfique de prévoir un budget pour apparaître en premier dans les résultats de recherche et, par conséquent, attirer beaucoup plus de clients dans votre actif sur les réseaux sociauxCe n’est plus un secret, les réseaux sociaux sont devenus des outils marketing à part entière. Être présent sur les réseaux est donc essentiel, mais cela ne suffit pas. Il faut aussi être actif et proposer de nouveaux contenus régulièrement. Quant à la question de quel réseau social privilégier, la réponse dépendra principalement du public cible que vous aurez défini au point 1. Facebook, Twitter, Instagram, Pinterest, Snapchat, TikTok… chaque plateforme à un public différent. Étudiez les habitudes de vos clients pour choisir les réseaux sociaux appropriés ainsi que les horaires idéals de un site internetEn plus des réseaux sociaux, il est important de créer votre propre site internet. Vous pourrez ainsi montrer ce qui fait la particularité de votre restaurant à votre manière. Vous pourriez aussi y ajouter vos actualités, un blog et une galerie photo, par exemple. Autant d’opportunités de partager en lesquelles votre restaurant est un incontournable dans votre est possible d’offrir les commandes via des plateformes connues ou de programmer votre système de commande en ligne. Appelez-nous pour commencer le du contenu de qualitéDu contenu régulier, oui. Mais surtout de qualité. Nous vous conseillons d’attacher beaucoup d’importance à l’esthétique des photos que vous publiez sur vos réseaux et sur votre site. En effet, de belles photos de vos plats les rendront instantanément appétissants aux yeux de vos futurs clients et c’est exactement l’effet vous êtes bon photographe, vous pouvez prendre vos plats en photo vous-même. Avec un bon téléphone, on peut aujourd’hui faire de très belles photos. Vous pouvez aussi investir dans un appareil photo ou les services d’un photographe pour améliorer la qualité de vos contenus de réserver ou de commander en ligneAujourd’hui, tout ou presque peut se faire en ligne et le monde de la gastronomie n’y échappe pas. Donner la possibilité de réserver une table en ligne est presque devenu indispensable dorénavant, car une partie non négligeable de vos clients ne souhaitent plus perdre de temps à appeler. Quant aux commandes en ligne, c’est une tendance sur laquelle vous pouvez décider de surfer et qui vous permettra de toucher une clientèle différente tout en augmentant votre chiffre d’ les connexions wifiOffrir à vos clients une connexion wifi est un service que beaucoup apprécieront. Pour aller plus loin, vous pourriez en profiter pour que vos clients ne puissent se connecter qu’après avoir liké votre page Facebook ou indiquer leur adresse e-mail par exemple. Cette contrepartie vous aidera à atteindre vos objectifs en termes de nombre d’abonnés sur vos réseaux ou dans votre liste d’e-mails pour vos newsletters. C’est ensuite la qualité de votre contenu qui les fera rester et les incitera à interagir avec votre restaurant de manière numérique après leur visite. Parfait pour maintenir un lien avec vos une newsletterAprès avoir collecté les adresses e-mails, vous pourrez lancer des stratégies marketing par courriel qui fonctionnent très bien pour les commerces de manière générale. En effet, vous ne dépendrez d’aucun algorithme imposé par un réseau social et qui bien souvent plombe le taux d’impression de vos les e-mails, toutes les personnes sur votre liste, sans exception, recevront votre message. Ensuite, libre à elles de l’ouvrir ou non. Pour les inciter à le faire, il faudra écrire un titre accrocheur d’une part. D’autre part, assurez-vous d’envoyer vos e-mails avec un message clair et un visuel attrayant afin qu’ils n’hésitent pas à ouvrir vos prochains e-mails et qu’ils ne se désabonnent vos clientsPour amener vos clients à revenir, pourquoi ne pas les remercier avec des réductions ou des cadeaux ? Vous pouvez par exemple proposer une carte de fidélité qui stimulera les ventes en incitant vos clients à choisir votre restaurant plutôt qu’un autre lors de leur prochaine sortie. Vous pouvez aussi proposer des promotions à des dates et heures précises pour augmenter votre chiffre d’affaires à un moment précis. Cela pourrait vous permettre de remplir votre salle quand les clients se font plus rares. Une stratégie avec des expertsLe marketing, et en particulier le marketing pour restaurant, c’est un métier qui nécessite des compétences particulières. Faire appel à une agence de marketing, c’est vous assurer d’avoir des professionnels qui répondent à votre besoin précis et de vous libérer du temps pour vous concentrer sur d’autres aspects importants pour le développement de votre restaurant, comme la relation client par exemple.
strategi bisnis all you can eat